Mini kulkas kecil, cocok untuk menyimpan minuman dingin saat perjalanan jauh.
Ambient light 256 warna, memberikan suasana kabin yang bisa disesuaikan mood pengemudi.
Dengan semua fitur ini, sulit membayangkan bahwa mobil ini hanya dihargai sekitar Rp 260 jutaan. Banyak fitur yang bahkan belum tentu tersedia di mobil konvensional dengan harga dua kali lipat.
Performa yang Menawan: 0–100 Km/Jam dalam 6,9 Detik
Nissan N7 tidak hanya tampil gaya dan nyaman, tapi juga bertenaga. Untuk versi tertinggi, akselerasi dari 0 ke 100 km/jam bisa dicapai hanya dalam 6,9 detik — angka yang cukup impresif untuk sedan listrik sekelas ini. Meskipun Nissan belum merilis semua varian powertrain secara detail, diketahui bahwa N7 akan hadir dalam beberapa pilihan output tenaga, termasuk penggerak roda belakang (RWD) dan kemungkinan all-wheel drive (AWD) untuk varian lebih tinggi.
Catatan penting: Nissan N7 dibangun di atas platform Tianyan Architecture, sebuah arsitektur fleksibel yang mendukung berbagai jenis powertrain mulai dari EV (Electric Vehicle), PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle), hingga EREV (Extended-Range EV). Hal ini memungkinkan pengembangan produk yang lebih luas dan adaptif ke berbagai pasar.
Kolaborasi Strategis Nissan dan Dongfeng
Peluncuran N7 adalah hasil kolaborasi erat antara Nissan dan Dongfeng — kolaborasi yang telah lama terjalin dalam bentuk joint venture di China. Dalam konteks pasar mobil listrik, Dongfeng membawa keunggulan dalam hal produksi lokal, penguasaan teknologi EV, dan jaringan distribusi di Tiongkok. Nissan sendiri membawa keunggulan dalam hal branding global, rekam jejak teknologi, serta desain dan standar kualitas yang telah diakui dunia.
Kerja sama ini memanfaatkan kekuatan masing-masing pihak untuk menciptakan produk yang relevan, menarik, dan kompetitif, baik dari sisi harga maupun kualitas.
Siap Tantang Pemain Besar di Kelas EV Sedan
Dengan positioning harga yang agresif dan spesifikasi yang impresif, Nissan N7 secara langsung menyasar segmen middle-high market di China, yaitu konsumen yang menginginkan kendaraan listrik premium tanpa harus membayar harga selangit. Target pasar yang sama juga menjadi incaran BYD Qin L EV, Xpeng Mona M03, serta model-model lain dari merek lokal seperti Leapmotor dan Avatr.
Tapi Nissan punya keunggulan dari sisi branding global dan teknologi Jepang, yang masih dianggap unggul dalam aspek ketahanan dan kenyamanan.
Bagaimana Kalau Masuk ke Indonesia?
Dengan harga di China sekitar Rp 260 juta, banyak konsumen otomotif di Indonesia langsung berharap Nissan N7 bisa dibawa ke Tanah Air. Jika pun dikenakan pajak dan bea masuk, potensi harga on-the-road masih bisa dijaga di bawah Rp 400 juta — banderol yang sangat kompetitif untuk mobil listrik sedan.
Bandingkan saja dengan BYD Dolphin, yang kini sudah lebih dulu masuk ke Indonesia. Dolphin unggul di harga dan kompak untuk penggunaan harian, tapi dari segi desain, fitur kabin, dan performa, Nissan N7 bisa jadi lebih menggoda, terutama bagi mereka yang menginginkan mobil dengan aura mewah dan ruang kabin lega.
Nissan N7, Mobil Listrik Masa Depan yang Rasional dan Emosional