Restoran cepat saji global bahkan telah mengadopsi versi ini untuk menarik konsumen di Asia Selatan.
BACA JUGA:Idli : Kuliner tradisional india yang mendunia dengan cita rasa sehat dan unik
BACA JUGA:Pani Puri : Sensasi Ledakan Rasa dari India yang Makin Populer di Dunia
Meski terkesan sederhana, Aloo Tikki sebenarnya mencerminkan filosofi kuliner India yang kaya: penggunaan bahan-bahan lokal, pemanfaatan rempah untuk menciptakan kedalaman rasa, serta kemampuan untuk mengolah makanan sehari-hari menjadi sajian yang istimewa.
“Kunci dari kelezatan Aloo Tikki ada pada bumbu dan cara memasaknya. Kentangnya harus ditumbuk halus tapi tetap memiliki sedikit tekstur.
Penggunaan rempah seperti bubuk ketumbar dan jinten panggang memberikan aroma yang khas,” ujar Chef Anil Kapoor, seorang koki India yang kini bermukim di Jakarta.
Kapoor juga menekankan bahwa proses memasak dengan memanggang atau menggoreng di atas wajan datar (tava) adalah kunci menghasilkan kerak luar yang renyah namun isi dalam yang lembut.
“Kalau dimasak terlalu lama, tikkinya bisa keras.
Tapi kalau kurang lama, tidak akan renyah. Dibutuhkan keseimbangan,” jelasnya.
Dengan kemiripan selera masyarakat Indonesia yang menyukai makanan gurih, pedas, dan kaya bumbu, tidak mengherankan jika Aloo Tikki mulai mendapat tempat di hati para pencinta kuliner Nusantara.
Beberapa restoran India di Jakarta, Bandung, Bali, dan Surabaya telah menjadikan Aloo Tikki sebagai menu unggulan.
“Banyak pelanggan lokal kami yang awalnya penasaran karena bentuknya mirip perkedel, tapi setelah mencicipi, mereka ketagihan,” ungkap Neha Sharma, pemilik restoran India di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Ia menambahkan bahwa permintaan terhadap menu vegetarian seperti Aloo Tikki terus meningkat, seiring dengan kesadaran masyarakat akan pola makan sehat.
Aloo Tikki sendiri merupakan pilihan yang cocok untuk vegetarian karena tidak mengandung daging dan bisa disesuaikan menjadi vegan.
Aloo Tikki tidak sekadar makanan. Bagi banyak orang India, ia adalah bagian dari nostalgia masa kecil, kenangan akan sore yang dihabiskan di pasar malam atau festival, sambil menyantap Tikki panas dengan tangan.
Camilan ini juga menjadi simbol keramahan dan kebersamaan, karena sering disajikan di acara kumpul keluarga atau perayaan kecil.