Saudara Kembar Namun Tak Sepenuhnya Sama
BACA JUGA:Porsche 911 Carrera Cabriolet 3.2 Turbo M/T 1989: Simfoni Kecepatan dan Gaya di Era Keemasan.
BACA JUGA:Honda Civic RS Sporty, Canggih, dan Tetap Relevan di Era SUV.
Sekilas, desain Isuzu Bison memang sangat mirip dengan Mitsubishi L300, karena secara basis memang menggunakan platform yang sama.
Namun, jika diamati lebih detail, ada beberapa perbedaan mencolok yang membedakan keduanya.
Gril depan Isuzu Bison menggunakan bentuk horizontal dengan tulisan "ISUZU" berukuran besar yang terpampang jelas di bagian tengah.
Terdapat pula emblem “Bison” sebagai identitas khusus serta tambahan bumper depan untuk perlindungan ekstra.
Sedangkan Mitsubishi L300 memiliki desain gril yang lebih dinamis, lengkap dengan logo tiga berlian khas Mitsubishi yang berukuran lebih kecil.
Desain gril L300 juga lebih condong ke depan dan dilengkapi dengan cover lampu berbentuk membulat.
Perbedaan dimensi pun cukup mencolok. Meski keduanya sama-sama memiliki panjang 4.170 mm dan lebar 1.700 mm, namun tinggi Isuzu Bison mencapai 1.895 mm, sedikit lebih tinggi dibandingkan L300 yang tingginya 1.845 mm.
Hal ini disebabkan oleh posisi mesin Bison yang dipasang lebih rendah, sehingga memengaruhi konfigurasi kaki-kakinya.
Mesin Legendaris Panther di Tubuh L300
Salah satu keunggulan paling menonjol dari Isuzu Bison adalah penggunaan mesin diesel legendaris 4JA-1L, yang juga digunakan pada Isuzu Panther.
Mesin ini terkenal akan efisiensinya dalam konsumsi bahan bakar serta kemampuannya menghadapi medan berat.
Mesin 2.5 liter SOHC Direct Injection turbocharged ini mampu menghasilkan tenaga hingga 80 PS pada 3.500 rpm dan torsi puncak 191,3 Nm di 1.800 rpm.
Angka ini unggul dibanding Mitsubishi L300 yang mengusung mesin 4D56 berkapasitas 2.477 cc, dengan output 74 PS pada 4.200 rpm dan torsi 133,4 Nm pada 2.500 rpm.