Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Aspirasi Kabupaten Tasikmalaya Selatan Siap Terbentuk

PALPOS.ID - Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Aspirasi Kabupaten Tasikmalaya Selatan Siap Terbentuk.

Kabupaten Tasikmalaya, salah satu daerah di Jawa Barat yang dikenal sebagai “gudangnya artis,” juga memiliki kekayaan alam dan budaya yang melimpah. 

Wilayah ini terkenal dengan objek-objek wisata unggulan seperti Gunung Galunggung, Pantai Cipatujah, dan Curug Batu Blek, yang telah menjadi magnet wisatawan dari berbagai penjuru Tanah Air.

Namun di balik kemegahan potensi yang dimiliki, Kabupaten Tasikmalaya juga menyimpan permasalahan mendasar berupa kesenjangan pelayanan publik akibat luas wilayah yang sangat besar, yakni mencapai 2.709 kilometer persegi. 

BACA JUGA:Aspirasi Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Usulan Calon Kabupaten Sumedang Barat Terus Bergulir

BACA JUGA:Aspirasi Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Usulan Pembentukan Kabupaten Subang Utara Kembali Mengemuka

Realitas ini membuat sejumlah pihak kembali menghidupkan wacana pemekaran wilayah sebagai solusi untuk pemerataan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

Salah satu aspirasi yang kini terus menguat dan semakin mengarah ke arah realisasi adalah pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Tasikmalaya Selatan.

Wacana pemekaran Kabupaten Tasikmalaya sebenarnya bukan hal baru. 

Namun, aspirasi pembentukan Kabupaten Tasikmalaya Selatan kembali menguat seiring dengan banyaknya dukungan dari masyarakat, tokoh daerah, hingga pejabat publik di tingkat lokal.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Menuju Kota Kadipaten yang Mandiri dan Maju

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Kabupaten Kertajati, Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru di Sekitar BIJB

Menurut Presidium DOB Tasikmalaya Selatan, Asep Saepulloh, ST, MM, gagasan ini telah dikaji sejak lama. 

Bahkan, menurutnya, tokoh pemekaran legendaris almarhum Prof Ending yang dikenal dengan perjuangannya dalam mewujudkan Kabupaten Tasikmalaya Utara, justru lebih dulu mendorong realisasi Tasikmalaya Selatan karena dinilai lebih rasional dari segi letak geografis dan kebutuhan masyarakat.

Sumber: