Tegas! Kapolri Perintahkan Baharkam dan Brimob Berantas Premanisme: Operasi Pekat Diperluas secara Nasional

Kamis 15-05-2025,16:18 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

Premanisme bukan hanya soal kriminalitas kecil, tetapi merupakan momok yang menimbulkan kerugian besar baik secara ekonomi maupun psikologis. 

BACA JUGA:Kelola Keuangan Dengan Baik, Polres Prabumulih Raih Penghargaan Sempurna dari Kapolri

BACA JUGA:Ahmad Rizali Raih Pin Emas Kapolri : Komitmen Pemkab Muara Enim dalam Mendukung Polres Muara Enim

Banyak pelaku usaha kecil yang mengaku diperas oleh oknum tidak bertanggung jawab. 

Pedagang pasar, sopir angkot, hingga kontraktor proyek pun tak luput dari sasaran pemalakan.

“Kalau dibiarkan, pelaku usaha akan takut berinvestasi. Premanisme bisa menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah-wilayah yang sedang berkembang,” ujar pengamat keamanan nasional, Dr. Ronny Rahardjo.

Dari sisi psikologis, masyarakat juga hidup dalam bayang-bayang ketakutan. 

Banyak warga enggan melapor karena khawatir terhadap ancaman balik dari para pelaku. 

Oleh karena itu, langkah tegas Polri sangat dinanti sebagai bentuk jaminan keamanan nyata bagi warga.

Peran Brimob: Gempur dengan Taktik Khusus

Dalam struktur kepolisian, Brimob memiliki kemampuan khusus dalam menangani situasi berisiko tinggi. 

Oleh karena itu, Korps Brimob ditugaskan untuk mendampingi pelaksanaan Operasi Pekat di daerah-daerah yang memiliki tingkat eskalasi kekerasan tinggi.

“Taktik yang digunakan akan disesuaikan dengan kondisi wilayah. Bila diperlukan, Brimob akan turun dengan kekuatan penuh,” ujar Komandan Korps Brimob Irjen Pol Imam Widodo.

Brimob juga dipersiapkan untuk menghadapi perlawanan kelompok preman yang terorganisir, termasuk yang berafiliasi dengan kekuatan politik atau kelompok radikal tertentu.

Mendorong Partisipasi Masyarakat dalam Memberantas Premanisme

Polri juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak ragu melaporkan berbagai bentuk premanisme. 

Kategori :