Liga 1 Krisis Identitas? Rencana Pemain Asing 11 Orang Picu Polemik

Jumat 16-05-2025,11:17 WIB
Reporter : Enchep H
Editor : Dahlia

Jangan sampai klub hanya menjadi panggung bagi asing, bukan tempat tumbuhnya bakat lokal,” ujar seorang pengamat sepak bola nasional.

BACA JUGA:4 Wakil Lolos, 4 Gugur! Ini Jadwal Lengkap Pebulu Tangkis Indonesia di R16

BACA JUGA:Tanpa 12 Pemain Inti, Real Madrid Tunda Barcelona Juara LaLiga

Lebih dari itu, kekhawatiran muncul soal ketergantungan tim nasional pada pemain naturalisasi.

Minimnya kesempatan bermain bagi pemain lokal bisa mengurangi opsi pelatih timnas untuk memanggil pemain asli Indonesia.

Akibatnya, identitas permainan nasional bisa tergerus.

Dari sisi ekonomi, klub-klub kecil juga berisiko tertinggal dalam persaingan finansial.

Klub kaya bisa dengan mudah mendatangkan pemain asing berkualitas, sementara klub dengan anggaran terbatas harus puas dengan sisa-sisa pasar. Ketimpangan kompetisi bisa makin lebar.

“Jangan sampai ini hanya menjadi ajang pertarungan klub-klub tajir, sementara klub lain makin terpuruk,” kata seorang manajer klub Liga 1 yang enggan disebutkan namanya.

Risiko Finansial dan Krisis Identitas

Rencana menambah kuota pemain asing juga bisa menimbulkan beban gaji yang semakin berat.

Apalagi dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah klub Liga 1 tercatat masih menunggak gaji pemain lokal maupun asing.

Jika manajemen tak sehat, risiko embargo transfer dari FIFA bisa menghantui.

Yang lebih mengkhawatirkan, banyak pengamat menyebut Liga 1 bisa kehilangan identitas sepak bola Indonesia.

Kompetisi yang seharusnya menjadi ruang pembinaan dan promosi pemain muda lokal justru akan dipenuhi wajah-wajah asing.

Alih-alih menambah kuota asing, para pengamat menilai langkah yang lebih bijak adalah memperkuat sistem akademi dan kompetisi usia muda.

Kategori :