Askar yang merupakan seorang montir alat elektronik dan memiliki bakat alami dari sang ayah yang merupakan seorang teroris kemudian merakit bom sendiri dengan muda.
Konflik diujung cerita ini tidak saja membuat jantung penonton berdebar, namun juga menguras air mata.
Terlebih Askar diujung cerita berhasil mengaktifkan bom waktu yang dirakitnya dengan media handphone dan meledakkan bom tersebut di acara Sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) dimana Olivia bersekolah dan tampil di acara itu.
Sementara itu, Kapolres AKBP Adhitia menyampaikan, kegiatan nobar ini bukan hanya sebagai ajang hiburan, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi kepada para jurnalis yang selama ini menjadi mitra strategis Polres Lubuklinggau dalam menyampaikan informasi positif kepada masyarakat.
“Film ini menyentuh sekali, terutama bagi kita yang bertugas di lapangan dan juga punya tanggung jawab sebagai kepala keluarga.
Kita ingin menumbuhkan empati dan semangat solidaritas lewat kegiatan seperti ini,” ujar AKBP Adhitia usai pemutaran film.
Sementara itu, Ketua Bhayangkari Cabang Lubuklinggau turut menyampaikan harapannya agar film ini bisa menjadi refleksi bagi para keluarga, khususnya para istri dan anak anggota kepolisian, untuk lebih memahami beratnya tugas pengabdian yang dijalankan.
Kegiatan ini disambut hangat oleh rekan-rekan jurnalis yang hadir.
Selain menjadi momen kebersamaan, nobar ini juga mempererat silaturahmi antara kepolisian dan insan pers.* (yat)