Hari ini, kami tunjukkan bahwa keajaiban itu nyata di sepak bola.”
BACA JUGA:Piala Presiden 2025:Empat Klub Lokal dan Empat Klub Eropa Diperkuat Pemain Timnas
BACA JUGA:15 Tim Telah Pastikan Tiket Liga Champions 2025/2026
Pahit Manis Dua Rival Abadi
Bagi Ajax, musim ini akan menjadi catatan kelam yang akan dikenang dalam waktu lama.
Meski tetap memegang rekor terbanyak gelar Eredivisie (36 kali), kegagalan mempertahankan keunggulan yang sudah sedekat itu dengan trofi menjadi pukulan besar.
Sorotan pun tertuju pada manajemen dan strategi rotasi pemain yang dianggap terlalu konservatif menjelang akhir musim.
Sebaliknya, bagi PSV, musim ini menjadi pembuktian bahwa gelar bisa diraih bukan hanya lewat dominasi dari awal, tetapi juga lewat semangat pantang menyerah.
Setelah terakhir kali menjadi juara di musim 2023/2024, PSV kini mencatatkan diri sebagai back-to-back champion untuk pertama kalinya sejak 2006-2008.
Suporter PSV pun langsung berpesta di Eindhoven, memenuhi area sekitar Philips Stadion sambil menyanyikan chant kebanggaan mereka.
Kemenangan ini bukan hanya tentang angka, tapi tentang semangat dan keyakinan yang terus dijaga meski situasi sempat terlihat mustahil.
“Musim ini luar biasa. Dari tertinggal jauh, hingga akhirnya angkat trofi. Ini adalah cerita yang akan kami kenang selamanya,” ujar Luuk de Jong, sang kapten yang juga menjadi top skor tim musim ini.
Dengan trofi ke-26 di tangan, PSV Eindhoven tak hanya menutup musim dengan kepala tegak, tapi juga membuka lembaran baru sebagai penantang serius dominasi Ajax di masa depan.*