PALPOS.ID – 19 Mei 2025 Dalam upaya menjaga kualitas beras hasil serapan dari petani serta menjamin ketahanan stok pangan di wilayah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel-Babel), Perum Bulog Kantor Wilayah Sumsel-Babel menerapkan metode fumigasi atau pengasapan di seluruh gudang penyimpanannya.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari program rutin pengendalian hama yang dapat mengancam mutu dan keamanan pangan selama proses penyimpanan.
Pimpinan Bulog Kanwil Sumsel-Babel, Heriswan, mengatakan bahwa pengendalian hama menjadi aspek penting dalam pengelolaan logistik beras di gudang.
Menurutnya, hama seperti kutu, serangga, bahkan tikus bisa merusak kualitas gabah maupun beras apabila tidak ditangani secara serius.
BACA JUGA:Dorong 1.500 Posbankum, Kakanwil Kemenkum Sumsel Temui Wakil Bupati Ogan Ilir
BACA JUGA:Ketua TP PKK Sumsel Feby Deru Tekankan Peran Strategis Posyandu dalam Mendukung Pembangunan Daerah
Oleh karena itu, pihaknya secara berkala melakukan fumigasi sebagai tindakan preventif sekaligus kuratif untuk membasmi hama-hama tersebut.
“Kalau untuk beras, kami sudah ada petugas khusus di setiap gudang untuk memeriksa kualitasnya.
Petugas ini rutin melakukan perawatan, termasuk proses fumigasi, agar beras tetap dalam kondisi layak konsumsi,” ujar Heriswan saat ditemui di ruang kerjanya pada Senin (19/05/2025).
Prosedur Ketat Pengendalian Hama
BACA JUGA:Kebaya Run 2025 Warnai Peringatan HUT ke-79 Sumsel dan Hari Kartini
Heriswan menjelaskan bahwa proses fumigasi dilakukan dengan cara menutup seluruh tumpukan beras menggunakan plastik khusus.
Setelah itu, petugas menyemprotkan atau meletakkan obat fumigan yang menghasilkan gas pembasmi hama.
Gudang akan ditutup rapat dan tidak boleh dibuka selama 10 hari untuk memastikan proses berjalan maksimal.