BATURAJA, PALPOS.DISWAY.ID - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional IV Tanjungkarang membantah adanya perantara tidak resmi atau "calo" dalam pembelian tiket KA Kuala Stabas di Stasiun Martapura, Sumatera Selatan yang viral di media sosial beberapa waktu lalu.
"Sudah sejak lama KAI tidak memberi ruang bagi calo tiket kereta api. Jadi dapat dipastikan video itu tidak benar," kata Manager Humas Divre IV Tanjungkarang, Azhar Zaki Assjari di Martapura, Sumsel, Selasa 20 Mei 2025.
Dia mengatakan, isu calo tiket ini berawal dari video yang diunggah oleh seorang konten kreator yang menceritakan pengalamannya dalam mendapatkan tiket kereta api (KA) Kuala Stabas.
Dalam video tersebut menyebutkan bahwa tiket perjalanan kereta rute Baturaja (Sumatera Selatan)-Tanjung Karang (Lampung) telah habis, meskipun saat itu tidak ada penumpang di dalam kereta.
BACA JUGA:Dinkes OKU Catat 113 Kasus DBD Hingga Mei 2025
BACA JUGA:Baru Dibangun, Kolam Retensi RS Holindo Ambruk, Warga Pertanyakan Kualitas
Dia menjelaskan bahwa tidak seluruh penumpang KA Kuala Stabas (S5) naik dari Stasiun Martapura, Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Adanya kursi yang tampak kosong di awal perjalanan karena akan terisi oleh penumpang yang naik dari stasiun-stasiun berikutnya sesuai rute.
Sebagai informasi, tiket kereta api hanya berlaku untuk satu penumpang sesuai identitas yang dimasukkan saat pemesanan dan tidak dapat dipindahtangankan.
Kebijakan ini penting untuk menjamin keamanan, kenyamanan, dan ketertiban administrasi perjalanan kereta api.
BACA JUGA:Ditabrak Kereta Api, Warga OKU Meninggal Dunia
BACA JUGA:BPBD OKU Data 57 Rumah Terdampak Banjir
KAI berkomitmen untuk menciptakan sistem transportasi publik yang bersih, transparan, dan berpihak pada pelanggan.
Ia mengimbau masyarakat untuk selalu membeli tiket hanya melalui aplikasi Access by KAI, situs kai.id, atau mitra resmi yang telah bekerja sama dengan KAI.
Calon pelanggan diminta untuk tidak melakukan pembelian tiket melalui perantara tidak resmi yang berpotensi menimbulkan kerugian.