PALEMBANG, PALPOS.ID - Di tengah tantangan pengelolaan sampah yang semakin kompleks, hadirnya Bank Sampah Kebumen Gemilang Sejahtera (KGS) menjadi angin segar bagi masyarakat.
Didirikan pada tahun 2015, Bank Sampah KGS berdiri secara mandiri tanpa dukungan proyek pemerintah. Semangat gotong royong dan kesadaran lingkungan menjadi pondasi utama bank sampah ini.
Direktur Bank Sampah KGS, Wellis Fatimah SPsi mengatakan, Bank Sampah KGS memiliki tiga program unggulan yang menjadi daya tarik utama masyarakat.
Sampah Jadi Solusi Masyarakat
BACA JUGA:Gercep d 100 Hari Kerja, Wako Ratu Dewa Terima Penghargaan
Yakni, Nabung Sampah, Sedekah Sampah dan Kerajinan Daur Ulang. Ketiga program ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah, tetapi juga memberi manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat.
"Melalui program Nabung Sampah, warga diajak untuk menyetor sampah yang sudah dipilah seperti sampah organik, koran bekas, kardus, plastik, kaleng susu, hingga soft drink," kata Wellis.
Sampah tersebut kemudian ditimbang dan nilai ekonominya dimasukkan ke dalam buku tabungan.
Pencairan tabungan dilakukan setiap enam bulan, tepatnya saat masa libur sekolah atau menjelang lebaran — momen yang sangat membantu warga dalam memenuhi kebutuhan tambahan.
BACA JUGA:Gelar Donor Darah Serentak, Targetkan 100 Kantong untuk Masyarakat
BACA JUGA:Kloter 18 Bertolak ke Tanah Suci, Embarkasi Palembang Tersisa 4 Kloter Lagi
Kemudian, sambung Wellis, program Sedekah Sampah mengundang partisipasi lebih luas dari instansi, sekolah, hingga perusahaan.
"Mereka menyumbangkan sampah non-organik yang tidak mereka butuhkan.
Sampah hasil sedekah ini digunakan untuk menunjang operasional bank sampah, termasuk pengadaan motor Kaisar yang digunakan untuk pengangkutan sampah," jelas dia.