Setiap daerah di Jepang pun punya versi ramen uniknya, seperti Sapporo Ramen yang terkenal dengan rasa miso dan topping mentega, serta Hakata Ramen yang terkenal dengan kaldu tonkotsu kental.
BACA JUGA:Mengenal Kuliner Frankie : Hidangan Khas India yang Mendunia
BACA JUGA:Momo : Si Pangsit Kukus dari Himalaya yang Kini Digemari Pecinta Kuliner di Indonesia
Berkat imigrasi Jepang dan globalisasi, ramen mulai dikenal di luar Jepang pada akhir abad ke-20.
Di negara-negara seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Asia, ramen semakin diminati oleh berbagai kalangan.
Banyak restoran ramen yang mulai membuka cabang di luar Jepang, menghadirkan citarasa asli Jepang dan mengadaptasinya sesuai dengan selera lokal.
Ramen kemudian mulai dijadikan simbol dari fenomena "makanan cepat saji" yang juga menonjolkan keunikan dan kekayaan rasa.
Dalam beberapa tahun terakhir, jaringan restoran ramen internasional seperti Ichiryu, Ippudo, dan Tantanmen telah membawa ramen ke pasar global.
Bahkan, festival ramen yang digelar di berbagai belahan dunia semakin menunjukkan betapa besar minat masyarakat terhadap hidangan ini.
Salah satu contoh bagaimana ramen berkembang pesat di luar Jepang adalah fenomena ramen instan.
Pada tahun 1958, seorang pengusaha Jepang bernama Momofuku Ando menciptakan Chikin Ramen, mie instan pertama di dunia.
Ini mengubah dunia kuliner secara besar-besaran, karena ramen yang semula merupakan hidangan restoran yang membutuhkan waktu untuk dimasak, kini bisa dinikmati dengan cara yang lebih cepat dan praktis.
Keberhasilan ramen instan, terutama merek seperti Nissin dan Maruchan, menjadikan ramen menjadi makanan global yang terjangkau dan mudah diakses di mana pun.
Di era modern, ramen terus berkembang dengan berbagai inovasi.
Banyak restoran ramen yang semakin kreatif dalam menghadirkan rasa baru.
Misalnya, ada ramen dengan bahan baku yang tidak biasa seperti ramen vegetarian atau ramen dengan kaldu berbahan dasar ayam dan seafood.