Mesin ini memang bukan untuk berakselerasi cepat, namun sangat tangguh dan hemat bahan bakar.
Pada zamannya, Cedric diesel ini dikenal irit untuk ukuran sedan besar, bahkan menjadi pilihan armada taksi mewah dan kendaraan operasional perusahaan.
Transmisi manual 4-percepatan menjadi pasangan sempurna untuk mesin ini. Meskipun perpindahan giginya terasa panjang, namun sangat cocok untuk keperluan touring atau penggunaan harian dengan kenyamanan ekstra.
Pengendalian dan Suspensi
Sistem suspensi yang digunakan tergolong canggih pada masanya: independent strut di depan dan semi trailing arm di belakang, memberikan kenyamanan yang baik di jalan aspal.
Mobil ini memang tidak dibuat untuk menikung tajam atau adu cepat di lintasan, namun terasa sangat stabil dan nyaman di jalan lurus.
Steering-nya cukup ringan meski belum menggunakan power steering (tergantung varian), namun berkat diameter setir yang besar, pengemudi tetap dapat mengendalikan kendaraan dengan mudah.
Rem menggunakan cakram di depan dan tromol di belakang—standar yang umum pada era tersebut.
Nilai Koleksi dan Harga di Pasaran
Dengan jumlah unit yang kini makin langka, Nissan Cedric SGL-E 2.2 M/T telah menjelma menjadi barang koleksi yang dicari para pecinta mobil klasik.
Harga pasaran tergantung kondisi, keaslian komponen, dan kelengkapan dokumen. Untuk unit dengan kondisi sangat baik (grade A), harganya bisa menembus Rp70-120 juta atau bahkan lebih jika benar-benar original.
Mobil ini biasanya diminati oleh kolektor, penggemar mobil retro, atau pemilik garasi tematik yang ingin menghidupkan kembali aura era Showa.
Kelebihan Nissan Cedric SGL-E 2.2 M/T 1979
* Desain ikonik dan mewah: Meski sudah berusia puluhan tahun, desainnya masih menawan dan memiliki karakter kuat.
* Kabin lega dan nyaman: Ruang kaki dan kepala sangat luas, cocok untuk perjalanan jauh.
* Mesin diesel irit dan bandel: Perawatan relatif mudah dan tahan banting.