Program ini dikelola oleh Kementerian Sosial dan bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan antar generasi melalui pendidikan berkualitas.
BACA JUGA:Jelang Idul Adha, Wabup Sidak Pasar Inpres
BACA JUGA:Bagikan Ribuan Paket Sembako untuk Warga Sekitar
"Sekolah Rakyat ini benar-benar gratis dan semuanya dibiayai oleh Kemensos, mulai dari asrama, makan, tenaga pendidik, seragam dan sebagainya. Nanti seluruh anak diasramakan," ujarnya.
Lanjut Edison, untuk mendukung program tersebut, pihaknya akan menyiapkan tiga opsi lahan untuk pembangunan sekolah rakyat ke Kemensos RI tersebut yakni di Desa Muara Lawai, di daerah Trans-AD (Bumi Perkemahan) dan di daerah Gunung Megang.
Karena lahan yang diperlukan cukup sulit seperti luas dan datar minimal harus 8 hektar, satu kawasan, bebas banjir, bebas polusi, jauh dari SUTET dan sebagainya.
Oleh karena itu, pihaknya akan menawarkan tiga opsi lahan tersebut ke Kemensos RI dan mudah-mudahan ada yang disetujui.
"Kita ingin generasi SDM Muara Enim kedepan akan lebih baik terutama dari pendidikan dan bisa mengurangi angka kemiskinan," harapnya.
Kadinsos Muara Enim Lido Septontoni, menambahkan bahwa program Sekolah Rakyat memerlukan lahan minimal 8 hektar sebab akan dibangun berbagai sarana prasarana mulai dari gedung asrama, gedung sekolah, lapangan bola dan sebagainya yang diperkirakan akan menelan dana sekitar Rp200 milyar dari bantuan dana pusat.
Lanjut Kadinsos, proyek Sekolah Rakyat ini pada tahun 2026 se-Indonesia akan dibangun sebanyak 200 unit saja.
Dan pada tahap pertama sudah 53 daerah yang sudah mendapatkan persetujuan untuk dibangun, sedangkan sisanya akan menyusul ditahap kedua.
Pemkab Muara Enim akan berupaya bisa mendapatkannya pada tahap kedua ini.
"Nanti sekolah rakyat tersebut akan menampung 1000 siswa se-Kabupaten Muara Enim mulai dari SD, SMP dan SMA. Jadi sekolahnya terpadu. Bahkan juga akan direncanakan bangun Politeknik," ujarnya.
Dijelaskannya, program ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan berkualitas dan merata bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, sehingga dapat memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Dimana, sasaran program ini menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, khususnya yang masuk dalam desil 1 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Masih dikatakan Lido, bahwa sekolah rakyat ini gratis mulai dari biaya pendidikan, termasuk seragam, makan, asrama, dan peralatan sekolah, ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.