“Kami siapkan edukasi, pelatihan digital, hingga sertifikasi halal. Ini ikhtiar agar UMKM kita tidak hanya bertahan, tapi juga naik kelas,” jelasnya.
BACA JUGA:Ulang Tahun ke-1.342, Kota Palembang Dapat Kado Istimewa dari Gubernur
BACA JUGA:ASN Kemenkum Harus Jadi Simbol dan Agen Pemersatu Bangsa
Dukungan juga datang dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, yang melalui sambutan Wakil Gubernur (dibacakan Asisten III Setda Pemprov Sumsel, Zulkarnain), menyatakan komitmen penuh dalam mendorong UMKM menjadi kekuatan ekspor baru Sumsel melalui digitalisasi dan pelatihan intensif.
Antusiasme masyarakat terlihat sejak pagi. Plaza BKB disesaki pengunjung yang memburu cita rasa otentik dari berbagai daerah: dari pempek asli Palembang, sate padang, rendang daging, hingga kopi liberika lokal.
Ditambah demo masak kuliner halal, suasana festival semakin semarak dan edukatif.
Tak hanya soal jual-beli, festival ini juga memperkuat *jejaring bisnis, memperluas literasi halal, serta menjadikan Palembang sebagai **destinasi wisata kuliner baru* yang mampu bersaing di tingkat nasional.
“Palembang ini kaya rasa, kaya ide, dan kaya warisan. Kalau UMKM kita kuat, kota ini bisa jadi pusat ekonomi kreatif nasional—dengan kekuatan halal dan kearifan lokal,” ujar Ratu Dewa menutup pidatonya dengan optimisme.
Ajang Pesona UMKM 2025 ini menegaskan satu hal: ketika pemerintah, swasta, dan komunitas bersinergi, maka lahirlah ekosistem ekonomi rakyat yang tangguh, mandiri, dan mampu bersaing secara global.**
Acara pembukaan turut dihadiri Forkopimda Kota Palembang, para kepala OPD, tokoh masyarakat, dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Pemprov Sumsel, Amiruddin.
Festival akan berlangsung hingga Sabtu, 21 Juni 2025.*