Diskominfo Prabumulih Ajak Warga Cerdas Bermedia Sosial, Tangkal Hoaks dan Ujaran Kebencian

Minggu 22-06-2025,11:12 WIB
Reporter : Prabu
Editor : Dahlia

PRABUMULIH, PALPOS.ID - Di tengah derasnya arus perkembangan teknologi digital, media sosial telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat.

Dari anak-anak hingga orang tua, hampir semua kalangan kini terhubung dengan platform digital seperti Facebook, Instagram, TikTok, hingga X (dulu Twitter). 

Media sosial tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi dan hiburan, tetapi juga telah menjadi ruang publik tempat terbentuknya opini dan dinamika sosial.

Namun, di balik manfaat besar yang ditawarkan, tantangan serius pun ikut mengiringi penggunaannya.

BACA JUGA:Sumbang 39 Kantong Darah, Polisi Hari Ini Bukan Hanya Mengayomi, Tetapi Juga Berempati

BACA JUGA:Ajang Sportivitas dan Silaturahmi, Polres Prabumulih Gelar Turnamen Tenis Lapangan HUT Bhayangkara ke 79

Menanggapi fenomena ini, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Prabumulih, Drs Mulyadi Musa MSi, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadi pengguna media sosial yang bijak dan cerdas. 

Mulyadi menegaskan bahwa kemampuan menggunakan media sosial secara bertanggung jawab merupakan salah satu indikator penting kecerdasan digital yang harus dimiliki oleh setiap warga di era modern.

“Cerdas bermedia sosial bukan hanya soal bisa mengoperasikan aplikasi, tapi juga tentang etika dalam bermedsos, tanggung jawab, dan literasi informasi.

Kita harus menyadari bahwa setiap unggahan, komentar, dan bahkan like yang kita berikan memiliki dampak, baik positif maupun negatif,” ujar Mulyadi Musa.

BACA JUGA:Lomba Karya Tulis Jurnalistik HUT Bhayangkara ke-79, Polres Prabumulih Perkuat Sinergi Bersama Wartawan

BACA JUGA:Lepas Tim U-15 Prabumulih ke Piala Gubernur Sumsel, Franky Nasril: Tunjukkan Sportivitas dan Mental Juara

Menurut Mulyadi, salah satu tantangan terbesar dari era digital saat ini adalah kecepatan informasi yang luar biasa.

Informasi dengan sangat cepat menyebar luas tanpa melalui proses verifikasi yang benar.

Akibatnya, masyarakat menjadi sangat rentan terhadap misinformasi, hoaks, dan ujaran kebencian, yang berpotensi merusak keharmonisan sosial dan mengganggu stabilitas keamanan serta kenyamanan di lingkungan digital.

Kategori :