PRABUMULIH, PALPOS.ID - Kabar menggembirakan datang dari dunia industri hulu migas nasional, khususnya dari wilayah Sumatera Selatan.
PT Pertamina EP (PEP) Prabumulih Field, anak perusahaan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4, berhasil mencatatkan tonggak penting dalam upaya peningkatan produksi energi nasional.
Melalui pengeboran sumur baru bernama LBK-INF12, PEP Prabumulih berhasil menemukan potensi cadangan minyak baru dengan hasil produksi awal yang luar biasa, jauh melampaui target awal yang ditetapkan.
Dari data resmi yang dirilis, uji produksi awal (Initial Production Test) pada sumur LBK-INF12 yang dibor menggunakan Rig PDSI#29.3/D1500-E milik PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI), menunjukkan hasil mengejutkan.
BACA JUGA:Curi HP Milik Honorer Saat Nongkrong Bareng, Pria di Prabumulih Ditangkap Tekab Polres Prabumulih
BACA JUGA:Dukung UMKM dan Pengembangan Serta Nanas, Kadin Prabumulih Wajibkan Anggotanya Pakai Serat Nanas
Produksi minyak mentah (crude oil) mencapai 1.814 Barel Oil Per Day (BOPD) atau 361 persen lebih tinggi dari target awal sebesar 501,7 BOPD.
Tak hanya itu, produksi gas alam juga melesat jauh, mencapai 1,7 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day) atau 485 persen lebih tinggi dari target sebesar 0,35 MMSCFD.
Hebatnya, seluruh hasil uji produksi menunjukkan zero watercut (0%), atau tanpa adanya air yang terproduksi menandakan kualitas cadangan yang sangat baik.
Keberhasilan ini disambut penuh syukur oleh jajaran manajemen PEP dan PHR Zona 4.
BACA JUGA:Tersenggol Kereta Api Babaranjang, Seorang Nenek-Nenek di Prabumulih Alami Luka Berat
General Manager PHR Zona 4, Djudjuwanto, mengungkapkan bahwa pencapaian ini menjadi bukti dari kerja keras tim eksplorasi dan pengeboran yang berkomitmen dalam mendukung target produksi nasional.
“Kami sangat bersyukur atas keberhasilan sumur LBK-INF12 ini. Hasilnya tidak hanya signifikan, tetapi juga melebihi ekspektasi dan target yang telah ditetapkan,” ujar Djudjuwanto.
Ia menambahkan, keberhasilan pengeboran ini merupakan bagian dari komitmen PEP Prabumulih bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dalam menjalankan program Fill The Gap (FTG), sebuah strategi nasional untuk menambal defisit produksi dengan percepatan eksplorasi.