Modal yang relatif kecil serta bahan baku yang mudah didapat menjadikan risol mayo sebagai pilihan favorit bagi para pelaku usaha mikro dan kecil.
Menurut data dari Dinas Koperasi dan UKM DKI Jakarta, sejak 2023 terdapat peningkatan lebih dari 30% pada usaha kuliner rumahan berbasis frozen food, termasuk risol mayo.
Hal ini juga didukung oleh maraknya layanan pengiriman makanan dan sistem pre-order melalui aplikasi pesan instan.
Salah satu strategi pemasaran yang efektif adalah dengan menyediakan risol dalam bentuk beku atau frozen, yang bisa disimpan dalam lemari pendingin dan digoreng sewaktu-waktu.
Produk frozen risol mayo ini juga memudahkan pengiriman ke luar kota dan memperluas pasar bagi pelaku usaha.
Meskipun memiliki prospek cerah, usaha risol mayo juga menghadapi tantangan, terutama dalam menjaga kualitas dan kebersihan produk.
Selain itu, persaingan yang ketat memaksa pelaku usaha untuk terus berinovasi, baik dari segi rasa, kemasan, maupun layanan pelanggan.
“Yang penting jangan cepat puas. Inovasi rasa dan pelayanan harus terus ditingkatkan supaya tidak kalah saing,” ujar Fitriani.
Melihat tren saat ini, risol mayo diprediksi masih akan menjadi salah satu camilan favorit di Indonesia, terutama menjelang momen-momen seperti Lebaran, Natal, atau tahun ajaran baru.
Para pelaku usaha diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini untuk terus berkembang.