PALPOS.ID - Di balik siluet mungilnya yang sederhana dan tampak bersahaja, Daihatsu S38 tahun 1973 menyimpan cerita panjang sebagai salah satu mobil legendaris di Indonesia.
Mobil ini kerap dijuluki “Unyil” atau “Tuyul” oleh para pecinta otomotif karena ukurannya yang mini dan tampilannya yang lucu.
Namun, jangan salah menilai dari segi bentuknya saja—Daihatsu S38 punya kontribusi besar dalam dunia mobilitas masyarakat urban era '70-an hingga '80-an.
Hadir Sebagai Mobil Rakyat
BACA JUGA:Jaecoo J8 vs Range Rover Velar: SUV Mewah, Harga Terpaut Jauh, Fitur Mepet!.
BACA JUGA:Harga Toyota Avanza Bekas Tahun 2012 Stabil dan Masih Jadi Incaran Konsumen
Daihatsu S38 merupakan bagian dari lini Hijet Series, tepatnya generasi awal Daihatsu Hijet yang diperkenalkan ke publik pada akhir dekade 1960-an.
Mobil ini masuk ke Indonesia sekitar awal 1970-an, dan unit tahun 1973 menjadi salah satu model yang paling banyak dijumpai di jalanan kala itu.
Kala itu, mobil kecil seperti ini sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat Indonesia yang sedang tumbuh dalam era pembangunan.
Sesuai dengan semangat zamannya, mobil ini diciptakan dengan konsep "efisiensi, fungsionalitas, dan keterjangkauan harga".
BACA JUGA:Mobil Bekas Toyota Avanza 2012 Nyaman untuk Mudik, Harga Mulai Rp 100 Jutaan
BACA JUGA:Bupati Sampaikan Strategi Tingkatkan Potensi PAD di DPRD
Tak heran, banyak masyarakat menengah hingga pedagang kecil yang memilih Daihatsu S38 sebagai kendaraan operasionalnya.
Kecil-Kecil Cabe Rawit
Walaupun tampil imut, Daihatsu S38 cukup tangguh untuk digunakan sebagai kendaraan niaga ringan maupun mobil keluarga kecil.