Saat ini, unit Daihatsu S38 yang masih hidup sudah sangat langka.
Namun, justru karena kelangkaannya, mobil ini mulai dicari oleh para kolektor dan pecinta mobil klasik.
Beberapa unit yang masih orisinal bahkan bisa mencapai harga belasan hingga puluhan juta rupiah, tergantung kondisi dan kelengkapan surat.
Restorasi Daihatsu S38 kini menjadi tren tersendiri, terutama di kalangan penggemar mobil lawas Jepang.
Bahkan ada yang memodifikasinya menjadi versi JDM, atau menyematkan mesin baru agar performanya meningkat tanpa mengubah desain ikoniknya.
Komunitas dan Ajang Kumpul Mobil Klasik
Banyak komunitas pecinta mobil klasik di Indonesia yang turut merangkul eksistensi Daihatsu S38.
Dalam berbagai event seperti Indonesia Diecast Expo, Parjo, dan Retrofest, mobil ini kerap muncul sebagai daya tarik tersendiri.
Terkadang justru menjadi "bintang" karena bentuknya yang unik dan mengundang nostalgia.
Beberapa komunitas bahkan memiliki nama lucu seperti "Tuyul Owners Club" atau "Unyil Klasik Indonesia", yang menjadi wadah bertukar informasi dan suku cadang antarpemilik mobil ini.
Tantangan Merawat Agar Tetap Layak Diperjuangkan
Salah satu tantangan dalam memiliki Daihatsu S38 saat ini adalah sulitnya mencari suku cadang orisinal.
Namun, berkat dedikasi komunitas dan bengkel spesialis mobil klasik, banyak parts yang bisa di-replika atau disubstitusi dengan part lain.
Selain itu, konsumsi bahan bakar yang irit dan perawatan sederhana menjadikan mobil ini tetap layak dijadikan hobi restorasi atau bahkan digunakan harian dalam batasan tertentu.
Si Unyil yang Tak Terlupakan
Daihatsu S38 tahun 1973 bukan sekadar mobil mungil berpenampilan klasik.