Sampah berserakan, membuat api unggun sembarangan, atau merusak tanaman liar masih sering dilakukan.
Prinsip dasar Leave No Trace perlu lebih disosialisasikan agar alam tetap lestari dan bisa dinikmati generasi berikutnya.
BACA JUGA:Liburan Anti Ribet ala Hotel di Tengah Hutan: Glamping Seru di Leuweung Geledegan Ecolodge Bogor
BACA JUGA:Eagle Hill Outbound Camp: Surga Camping Seru di Tengah Hutan Pinus Megamendung
6. Pakaian Tidak Sesuai atau Kurang Cadangan
Banyak pemula membawa pakaian berbahan jeans atau katun yang sulit kering, dan tak membawa ganti.
Ini bisa berbahaya jika pakaian basah saat malam dan suhu turun drastis. Gunakan pakaian berbahan cepat kering dan siapkan pakaian cadangan.
BACA JUGA:KPR Diskon Besar Selama Puasa di Fave Hotel PALEMBANG
7. Tidak Siap Menghadapi Keadaan Darurat
Minimnya perlengkapan darurat seperti P3K, peluit, peta, atau alat komunikasi cadangan juga masih kerap ditemukan.
Bahkan, beberapa camper tak memberi tahu siapa pun tentang lokasi camping mereka, yang berisiko bila terjadi sesuatu.
BACA JUGA:The Ciliwung Glamping: Tempat Menginap yang Nyaman di Bogor dengan Pemandangan Kebun Tehnya!
BACA JUGA:Boekit Saila: Camping Ground di Sentul dengan Fasilitas Lengkap Cocok untuk Liburan Keluarga
Dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap aktivitas outdoor, edukasi tentang keamanan dan kesiapan camping menjadi hal penting.
“Alam itu indah, tapi juga keras kalau kita tidak siap,” ujar Fajar, seorang instruktur outdoor yang rutin mendampingi camper pemula.