PALPOS.ID - Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Barat: Wacana Pembentukan Kota Selong Semakin Menarik Perhatian.
Rencana pemekaran wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menjadi sorotan, khususnya dengan usulan pembentukan Kota Selong.
Meskipun saat ini Selong hanya terdiri dari satu kecamatan, potensi besar yang dimilikinya telah mendorong berbagai pihak untuk mendukung gagasan pemekaran wilayah Nusa Tenggara Barat ini.
Pemekaran wilayah Nusa Tenggara Barat dengan luas wilayah 32 km² dan populasi sekitar 96.000 jiwa pada tahun 2023, Selong diharapkan mampu berkembang menjadi kota mandiri yang mampu menopang sektor perdagangan dan jasa di NTB.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Barat: Wacana Pembentukan Kota Praya Terus Bergulir
Selong terletak di Kabupaten Lombok Timur dan dikenal sebagai pusat administrasi yang aktif dari pemekaran wilayah Nusa Tenggara Barat.
Dari pemekaran wilayah Nusa Tenggara Barat, lokasi yang strategis di Pulau Lombok menjadikan kota ini sebagai pintu gerbang untuk berbagai aktivitas ekonomi, termasuk perdagangan, jasa, dan pendidikan.
Pemekaran wilayah Nusa Tenggara Barat ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi tersebut dengan menjadikan Selong sebagai kota mandiri.
Dalam konteks regional, pemekaran wilayah Nusa Tenggara Barat yakni Selong memiliki posisi penting untuk menghubungkan wilayah-wilayah di sekitarnya.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Usul Pembentukan 3 Provinsi Baru Ubah Nama NTT
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Barat: Usulan Pembentukan 7 Kabupaten dan Kota Baru Makin Nyaring
Posisinya yang berada di jalur lintas Lombok mempermudah distribusi barang dan jasa, sekaligus meningkatkan daya tarik bagi investor.
Pusat Perdagangan Baru
Salah satu alasan utama di balik usulan pemekaran ini adalah potensi Selong untuk menjadi pusat perdagangan baru di NTB.
Dengan status kota, Selong dapat memperoleh otonomi lebih besar untuk mengelola sektor ekonomi, termasuk pembangunan infrastruktur pasar modern dan pusat logistik.