Ini artinya, cukup colok semalam di rumah, pagi hari baterai penuh.
BACA JUGA:GAC Aion UT Siap Ganggu Pasar EV di Indonesia, Harga Mulai Rp 250 Jutaan!
BACA JUGA:Jetour Dashing, SUV China yang Bisa Maluin HR-V dan Creta.
Tidak perlu repot ke SPBU, cukup "isi bensin dari dinding rumah"—hemat, praktis, dan bersih.
3. Teknologi Regenerative Braking: Energi Tak Terbuang Percuma
Setiap kali Anda mengerem atau menurunkan kecepatan, Mazda CX-80 akan mengubah energi kinetik yang biasanya terbuang menjadi energi listrik untuk mengisi ulang baterai.
Sistem ini dikenal sebagai regenerative braking.
Fitur ini sangat membantu dalam menjaga level baterai tetap optimal tanpa harus terlalu sering mengisi daya, terutama saat berkendara di kota dengan lalu lintas padat. Hasilnya? Efisiensi energi yang meningkat drastis dibanding mobil konvensional.
4. Manajemen Energi Pintar: Otak di Balik Efisiensi
Mazda membekali CX-80 dengan Energy Flow Management System yang pintar.
Sistem ini mampu mendeteksi kondisi jalan, kebiasaan mengemudi, dan tingkat daya baterai, lalu menyesuaikan cara kerja mesin bensin dan motor listrik secara otomatis.
Misalnya:
Di kecepatan rendah (misalnya dalam kota), mobil akan lebih sering menggunakan mode EV.
Saat menanjak, sistem akan menyuntikkan bantuan dari mesin bensin untuk menjaga performa tetap prima.
Pengemudi bahkan dapat memilih mode penggerak seperti:
EV Mode: hanya motor listrik