Mereka tinggal bersama, berlatih bersama, dan saling mendukung selama retret berlangsung.
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru: Retret Laskar Pandu Satria Adalah Investasi Karakter Pelajar Sumsel
Materi baris-berbaris, misalnya, menjadi simbol penting bagaimana kedisiplinan dan koordinasi dapat menciptakan kekuatan bersama.
Dalam sesi tersebut, para pelajar belajar memahami pentingnya kebersamaan dan keselarasan dalam mencapai tujuan.
Selain itu, pelatihan wawasan kebangsaan menjadi salah satu sesi yang paling menyentuh.
Instruktur TNI menyampaikan nilai-nilai Pancasila, sejarah perjuangan bangsa, serta ancaman yang dihadapi generasi muda di era digital.
Kegiatan ini juga diisi dengan pelatihan survival atau keterampilan bertahan hidup di alam terbuka.
Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri, lingkungan, serta menanamkan semangat pantang menyerah.
Menurut panitia, retret ini akan terus digelar secara berkala di berbagai wilayah Sumsel.
“Kami ingin menjangkau lebih banyak pelajar agar karakter mereka terbentuk sejak dini,” ujar salah satu koordinator kegiatan.
Retret Laskar Pandu Satria diharapkan dapat menjadi salah satu tonggak pembinaan karakter berkelanjutan yang melibatkan sinergi antara pemerintah daerah, institusi pendidikan, dan aparat TNI.
Di akhir acara, para peserta menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dengan penuh semangat.
Wajah-wajah muda yang semula hanya datang sebagai pelajar biasa kini telah pulang dengan nilai-nilai baru yang siap mereka amalkan dalam kehidupan sehari-hari.