Dengan adanya pemerintahan baru di Kabupaten Gorontalo Barat, berbagai program pengembangan ekonomi dapat lebih difokuskan.
Potensi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berbasis agrikultur dan perikanan dapat dikembangkan lebih lanjut melalui pelatihan dan bantuan modal.
Tidak hanya itu, Gorontalo Barat memiliki peluang besar untuk menarik investasi di sektor industri pengolahan.
Misalnya, industri pengolahan kelapa menjadi minyak kelapa atau kakao menjadi produk olahan seperti cokelat.
Langkah ini akan menciptakan nilai tambah bagi produk lokal sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Pemekaran wilayah juga bertujuan untuk menciptakan pemerataan pembangunan di Provinsi Gorontalo.
Selama ini, beberapa kecamatan di wilayah calon Kabupaten Gorontalo Barat masih mengalami keterbatasan akses terhadap layanan dasar.
Dengan adanya pemerintahan baru, diharapkan pelayanan publik seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar dapat lebih merata.
Selain itu, pemekaran ini juga berpotensi memperkuat identitas budaya lokal.
Dengan populasi yang memiliki tradisi dan adat istiadat khas, Gorontalo Barat dapat menjadi pusat pelestarian budaya yang mendukung sektor pariwisata.
Meski memiliki potensi besar, proses pemekaran ini bukan tanpa tantangan.
Salah satunya adalah memenuhi syarat administrasi dan teknis yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Selain itu, moratorium daerah otonomi baru (DOB) yang masih diberlakukan menjadi kendala yang harus dihadapi.
Namun, dukungan dari masyarakat lokal dan pemerintah daerah menjadi modal penting untuk mewujudkan pemekaran ini.
Berbagai pihak optimis bahwa dengan perencanaan yang matang dan kerja sama lintas sektor, Kabupaten Gorontalo Barat dapat menjadi daerah baru yang maju dan mandiri.
Kabupaten Gorontalo Barat memiliki prospek cerah sebagai kawasan agrikultur potensial di Gorontalo.