Chef Rina Anggraeni, seorang koki profesional yang juga pemilik restoran khas Nusantara di Jakarta, mengungkapkan bahwa Mie Goreng Jawa memiliki nilai jual tinggi jika dikemas dengan baik.
“Mie Jawa itu comfort food bagi banyak orang Indonesia.
Dengan penyajian yang menarik, bisa banget dijual di restoran bintang lima,” ujarnya.
Namun, Rina juga mengingatkan pentingnya menjaga keaslian resep.
“Boleh dimodifikasi, tapi jangan sampai hilang jati dirinya.
Seperti penggunaan kecap manis khas Jawa dan bumbu kemiri yang menjadi ciri khas,” tambahnya.
Pemerintah daerah juga mulai menyadari potensi kuliner tradisional seperti Mie Goreng Jawa sebagai aset budaya yang bisa mendongkrak pariwisata.
Dalam beberapa festival kuliner di Yogyakarta dan Solo, Mie Jawa sering menjadi salah satu daya tarik utama.
Menurut data Dinas Pariwisata Yogyakarta, pada tahun 2024 lalu, lebih dari 70% wisatawan asing yang datang ke kota pelajar tersebut mengaku mencoba Mie Jawa selama kunjungannya.
Banyak dari mereka merasa tertarik dengan pengalaman makan mie yang dimasak langsung di atas tungku arang.
“Mereka suka nonton proses masaknya, suasananya tradisional banget.
Dan setelah dicoba, ternyata mereka juga suka rasanya,” kata Nurhayati, petugas promosi kuliner dari Dinas Pariwisata DIY.