Rasanya bisa membangkitkan kenangan masa kecil,” ujar Budi Santoso (35), salah satu pelanggan tetap Pak Slamet.
“Apalagi kalau dimasaknya pakai arang, rasanya lebih mantap.”
Menurut Pak Slamet, kunci dari kelezatan Mie Goreng Jawa ada pada kesabaran dan teknik memasak.
“Nggak bisa asal cepat. Api dari arang itu lebih stabil dan bikin bumbu meresap ke mie.
BACA JUGA:Oatmeal : Superfood Sejuta Manfaat untuk Gaya Hidup Sehat
BACA JUGA:Lontong Sayur : Kuliner Tradisional yang Terus Bertahan di Tengah Modernisasi
Bumbunya juga harus digoreng sampai harum betul,” jelasnya.
Di balik kesederhanaannya, Mie Goreng Jawa menyimpan filosofi lokal yang mendalam.
Kuliner ini tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga menyatukan keluarga.
Dalam budaya Jawa, makan bersama dengan sajian seperti Mie Jawa sering menjadi momen penting untuk berkumpul dan berbincang santai.
Tak hanya di Yogyakarta, Mie Goreng Jawa juga menjadi menu populer di berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Banyak restoran dan kafe modern mulai menyajikan menu ini dengan tampilan lebih kontemporer, namun tetap mempertahankan rasa tradisionalnya.