OGAN ILIR, PALPOS.ID – Menteri Pertanian Palestina, Prof. Dr. Rezq Basheer Salimia menyampaikan apresiasi mendalam atas sambutan hangat yang diterimanya selama kunjungan kerja di Indonesia.
Dalam kunjungan tersebut, ia menegaskan pentingnya mempererat hubungan persaudaraan dan kerja sama konkret antara Indonesia dan Palestina, khususnya di bidang pertanian.
"Kami sangat menghargai dukungan Indonesia terhadap rakyat dan negara Palestina," ujarnya saat meninjau lahan pertanian di Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Selama empat hari berada di Indonesia, delegasi dari Palestina telah mengunjungi Kementerian Pertanian, lembaga penelitian pertanian di Bogor, hingga melihat langsung potensi pertanian rawa di Ogan Ilir.
BACA JUGA:Ternyata Begini Tata Kelola Tanam Padi Lebak Yang Dikunjungi Mentri Pertanian Palestina
BACA JUGA:Polsek Tanjung Batu Bekuk Dua dari Empat Pelaku Pencurian Sapi dengan Modus Diracuni
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya membangun kolaborasi yang saling menguntungkan antara kedua negara.
“Kami sudah menandatangani perjanjian kerja sama di bidang pelatihan, riset pertanian, dan perdagangan antara kedua belah pihak,” jelas Prof. Rezq.
Dari hasil pertemuan tersebut, disepakati bahwa Indonesia akan menyediakan lahan pertanian untuk mendukung ketahanan pangan rakyat Palestina.
Kunjungan ini pun bertujuan untuk meninjau langsung lokasi-lokasi yang berpotensi dikembangkan.
BACA JUGA:CCTV Ungkap Aksi Pencurian Motor di Kantor Dinas Pendidikan Ogan Ilir, Pelaku Naik Bentor
BACA JUGA:Sopir Cadangan Bus TN Trans Asal Bekasi Ditemukan Tewas di Terminal KM 32 Ogan Ilir
Palestina juga berencana mengadopsi teknologi pertanian dari Indonesia serta mencoba menanam tanaman yang biasa tumbuh di tanah air untuk diuji coba di negaranya.
Prof. Rezq menegaskan bahwa ini merupakan kunjungan awal dan akan dilanjutkan dalam waktu dekat dengan kunjungan lanjutan yang lebih teknis.
“Kami berencana kembali dalam sebulan atau beberapa bulan ke depan untuk membahas lebih rinci mengenai teknologi, pola tanam, dan jenis komoditas yang akan dikembangkan bersama,” ujarnya.
Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi, Suwandi, menambahkan bahwa Palestina menunjukkan ketertarikan serius untuk berinvestasi dalam pengembangan padi di Indonesia.
BACA JUGA:Wabup Ogan Ilir Siap Tegakkan Instruksi Gubernur Soal Pelarangan Angkutan Batubara di Jalan Umum
BACA JUGA:Rumah Warga di Sungai Pinang Roboh Akibat Lapuk, Satu Keluarga Mengungsi
Saat ini, proses penjajakan awal sedang dilakukan, termasuk menilai lokasi yang tersedia dan potensi bentuk investasinya.
“Apakah investasi ini dari hulu sampai hilir, atau melalui pola kemitraan, masih akan dibahas lebih lanjut,” jelas Suwandi.
Menurut Suwandi, saat ini Sumsel memiliki sekitar 516 ribu hektar lahan padi eksisting, dengan potensi tambahan dari lahan rawa yang belum tergarap maksimal.
Pemerintah telah menyiapkan lahan di beberapa wilayah, seperti Ogan Ilir dan OKI, untuk mendukung kerja sama tersebut.
“Target awalnya 10 hingga 20 ribu hektar lahan yang bisa dikembangkan bersama dengan Palestina,” ujarnya.
Kunjungan ini diharapkan menjadi tonggak awal terbentuknya kolaborasi pertanian yang kuat antara Indonesia dan Palestina.
Selain memperkuat hubungan bilateral, kerja sama ini juga menjadi simbol solidaritas nyata Indonesia dalam mendukung kemandirian pangan Palestina melalui sektor pertanian.