Strategi branding yang menggabungkan sensasi, kekinian, dan identitas lokal terbukti sangat efektif dalam menarik perhatian generasi muda.
Meski menuai kesuksesan besar, perjalanan Mie Gacoan tidak lepas dari tantangan. Salah satu kontroversi terbesar adalah soal sertifikasi halal.
Beberapa waktu lalu, Mie Gacoan sempat menjadi sorotan karena belum mengantongi sertifikasi halal dari MUI.
Isu ini cukup memengaruhi citra merek, terutama di kalangan konsumen muslim.
Namun, manajemen Gacoan merespons cepat dengan menjalin komunikasi terbuka dan melakukan langkah-langkah untuk memperoleh sertifikasi halal.
Hingga awal 2025, mayoritas cabang telah mengantongi izin halal, dan brand ini terus berbenah demi memenuhi standar keamanan pangan.
Selain itu, sistem antrian dan waktu tunggu yang lama di beberapa cabang sempat menjadi keluhan pelanggan.
Dengan antrean yang bisa mencapai puluhan nomor, terutama saat jam makan siang dan akhir pekan, pelanggan harus menunggu hingga satu jam untuk mendapatkan tempat duduk.
Namun, pihak manajemen menyatakan bahwa mereka terus berinovasi dalam sistem pelayanan, termasuk menggunakan teknologi digital untuk pemesanan dan antrean.
Melihat kesuksesan yang diraih, Mie Gacoan tidak berhenti berinovasi.
Tahun ini, mereka mulai memperkenalkan varian menu baru seperti Rice Bowl Gacoan dan Snack Gacoan yang ditujukan untuk memperluas segmen pasar.
Mereka juga mulai menerapkan konsep eco-friendly dengan penggunaan bahan kemasan ramah lingkungan di beberapa cabang.