Tanpa perencanaan yang matang, pemekaran justru dapat menimbulkan masalah baru, seperti ketimpangan anggaran dan konflik kewenangan antar daerah.
Selain itu, isu moratorium pemekaran daerah yang diberlakukan oleh pemerintah pusat menjadi hambatan utama.
Pemerintah menekankan pentingnya penyelesaian masalah di daerah yang sudah dimekarkan sebelumnya sebelum menyetujui usulan baru.
Oleh karena itu, para pendukung pemekaran Kalimantan Tengah harus mampu meyakinkan pemerintah pusat dengan menyusun studi kelayakan yang komprehensif.
Kesuksesan pemekaran wilayah tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah pusat, tetapi juga pada dukungan masyarakat lokal.
Partisipasi aktif dari masyarakat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan menjadi kunci utama.
Selain itu, pemerintah daerah harus menunjukkan komitmennya dalam mempersiapkan infrastruktur dan sumber daya yang memadai sebelum pemekaran dilakukan.
Pemekaran wilayah Kalimantan Tengah menjadi empat provinsi baru merupakan langkah strategis untuk mendukung percepatan pembangunan dan pemerataan ekonomi di kawasan tersebut.
Namun, realisasi wacana ini membutuhkan kerja sama erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Dengan perencanaan yang matang dan dukungan dari semua pihak, pemekaran wilayah ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi ketimpangan pembangunan dan memperkuat potensi lokal Kalimantan Tengah.