Wilayah ini kaya akan deposit nikel, salah satu sumber daya alam yang menjadi andalan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Nikel dari kawasan ini memiliki nilai strategis, terutama di era global yang semakin bergantung pada baterai listrik dan kendaraan listrik.
Selain nikel, beberapa komoditas mineral lain seperti bijih besi dan batu bara juga ditemukan di wilayah ini.
Pemerintah daerah berharap dengan adanya pemekaran, pengelolaan sektor pertambangan dapat dilakukan dengan lebih terarah, memberikan dampak signifikan pada pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Di samping sektor pertambangan, perkebunan juga menjadi sektor ekonomi andalan di Kolaka Selatan.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kalimantan Tengah: Wacana Pembentukan Provinsi Kalteng Utara Penuh Tantangan
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Sejarah dan Arah Masa Depan Daerah Otonomi Baru
Wilayah ini terkenal sebagai penghasil kelapa sawit, kakao, dan cengkeh.
Lumbung Komoditas Perkebunan
Tanah yang subur serta iklim tropis mendukung pertumbuhan tanaman perkebunan ini, menjadikan Kolaka Selatan salah satu lumbung komoditas perkebunan di Sulawesi Tenggara.
Potensi perkebunan ini diproyeksikan akan semakin berkembang setelah pemekaran, karena pemerintah daerah baru dapat fokus membangun infrastruktur penunjang seperti jalan, pelabuhan, dan fasilitas pengolahan hasil perkebunan.
Pemekaran Kabupaten Kolaka Selatan diharapkan membawa dampak positif yang signifikan.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kalimantan Tengah: Pembentukan Provinsi Kalteng Selatan Didukung 5 Kabupaten
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Beberapa Faktor Kegagalan Pembentukan Provinsi Sulawesi Timur
Dengan status sebagai daerah otonom baru, pembangunan infrastruktur dapat dilakukan lebih merata dan terfokus.