Dengan meningkatnya minat terhadap Kue Srikaya, para pelaku usaha kuliner pun mulai berinovasi.
Kue Srikaya kini hadir dalam berbagai varian rasa, mulai dari srikaya durian, srikaya cokelat, hingga srikaya pandan keju.
Tidak hanya itu, beberapa toko kue juga mengemasnya dalam bentuk modern seperti puding lapis, kue cangkir (cupcake), atau isian roti.
“Kami mencoba menggabungkan resep tradisional dengan sentuhan modern agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas,” kata William Tanuwijaya, pemilik toko kue Srikaya & Co di Jakarta.
“Resep dasarnya tetap kami pertahankan, tapi tampilannya kami buat lebih elegan.”
Toko ini bahkan menjual Kue Srikaya dalam kemasan beku yang bisa dikirim antar kota.
Permintaan tidak hanya datang dari dalam negeri, tetapi juga dari warga diaspora Indonesia di luar negeri yang rindu cita rasa kampung halaman.
Meski popularitasnya meningkat, pelestarian Kue Srikaya tetap menghadapi tantangan.
Salah satunya adalah keterbatasan generasi penerus yang memahami cara pembuatan kue ini secara tradisional.
“Tidak semua orang mau belajar membuatnya dari nol.
Padahal butuh kesabaran dan ketelitian, terutama saat mengukus agar tidak pecah atau menggumpal,” kata Nurhayati.
Ia kini aktif mengadakan pelatihan membuat kue tradisional di komunitas ibu-ibu rumah tangga.