Kesempatan pengembangan wisata trekking dan camping untuk wisatawan yang menyukai aktivitas outdoor.
Tantangan dan Strategi Pengembangan Pariwisata
Meskipun memiliki potensi besar, sektor pariwisata di Tampo Lore masih menghadapi berbagai tantangan, seperti:
Kurangnya Infrastruktur:
Jalan akses ke beberapa destinasi wisata masih terbatas.
Minimnya Fasilitas Pendukung:
Sarana penginapan, rumah makan, dan pusat informasi wisata masih sangat terbatas.
Kurangnya Promosi:
Belum adanya strategi pemasaran yang optimal untuk menarik wisatawan domestik maupun internasional.
Untuk mengatasi kendala tersebut, diperlukan beberapa langkah strategis, seperti:
Pembangunan Infrastruktur:
Pemerintah perlu memperbaiki dan memperluas jaringan transportasi serta akses jalan menuju objek wisata.
Pengembangan Fasilitas Wisata:
Dibutuhkan pembangunan hotel, homestay, restoran, dan pusat informasi wisata yang representatif.
Promosi Wisata Digital:
Pemanfaatan media sosial, website, serta kerja sama dengan agen perjalanan guna meningkatkan eksposur wisata Tampo Lore.
Pelibatan Masyarakat Lokal:
Program edukasi dan pelatihan bagi masyarakat agar mereka dapat berpartisipasi dalam industri pariwisata, seperti menjadi pemandu wisata atau pelaku usaha berbasis wisata.
Dengan usulan pemekaran yang terus menguat, diharapkan Tampo Lore bisa memperoleh status sebagai kabupaten sendiri dalam waktu dekat.
Dengan status ini, alokasi anggaran pembangunan dapat lebih fokus dan efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, pemekaran juga diyakini mampu mempercepat pengembangan sektor pariwisata yang selama ini belum tergarap maksimal.
Jika dikelola dengan baik, pariwisata Tampo Lore berpotensi menjadi sumber pendapatan utama bagi daerah.
Hal ini juga akan membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal melalui peningkatan lapangan kerja, pertumbuhan usaha kecil dan menengah, serta peningkatan investasi di sektor pariwisata.
Dengan segala potensinya, Tampo Lore layak menjadi destinasi wisata unggulan di Sulawesi Tengah.