Selama ini BYD di Indonesia dikenal dengan jajaran mobil listrik yang lebih ramah penggunaan sehari-hari, seperti BYD Dolphin, Atto 3, dan Seal.
Kehadiran Yangwang U9 jelas menjadi langkah strategis untuk menunjukkan bahwa BYD juga mampu bersaing di segmen supercar.
BACA JUGA:Honda Victory, Hadirkan Pengalaman Berkendara dan Layanan Spesial di Lingkungan Kerja
BACA JUGA:Maxi Day 2025: Satu Dekade Yamaha MAXI Series, Perayaan Komunitas dan Inovasi Terbaru
Bagi pasar Indonesia, U9 mungkin tidak akan menjadi mobil massal. Namun, kehadirannya penting sebagai showcase teknologi BYD dan menjadi magnet perhatian publik.
Supercar ini berfungsi sebagai ikon yang memperkuat citra BYD sebagai pionir kendaraan listrik modern, sekaligus membangun brand image agar lebih premium di mata konsumen Indonesia.
Pasar Supercar Listrik di Indonesia
Pertanyaannya, apakah Indonesia siap menyambut supercar listrik seperti Yangwang U9?
BACA JUGA:Inovasi AVA, Mobil Otonom Listrik Berbasis AI untuk Transformasi Digital Otomotif Nasional
BACA JUGA:Dari Kampus ke Pelosok: Inovasi Motor Listrik Modultrax Karya ITB
Secara infrastruktur, memang tantangannya masih besar. Ketersediaan charging station ultra-fast masih terbatas di beberapa kota besar.
Namun, tren kendaraan listrik terus berkembang pesat, terutama setelah adanya dukungan pemerintah melalui regulasi dan insentif pajak.
Selain itu, segmen supercar biasanya tidak terlalu terpengaruh oleh infrastruktur. Konsumennya adalah kalangan kolektor atau pebisnis kelas atas yang mampu membangun fasilitas charging pribadi di rumah atau garasi.
Artinya, kehadiran U9 sangat mungkin menarik minat kalangan ini sebagai simbol gaya hidup sekaligus investasi masa depan.
BACA JUGA:Penjualan Motor Honda Meledak di GIIAS 2025, PCX160 Roadsync Paling Diminati
BACA JUGA:Inovasi AVA, Mobil Otonom Listrik Berbasis AI untuk Transformasi Digital Otomotif Nasional