PALPOS.ID - Keripik tempe, camilan khas Indonesia yang terbuat dari irisan tempe tipis yang digoreng kering dan renyah, kini tak hanya digemari masyarakat lokal, tapi juga mulai mencuri perhatian pasar mancanegara.
Di tengah gempuran makanan ringan modern dan impor, keripik tempe justru menunjukkan taringnya sebagai produk UMKM unggulan yang sarat cita rasa lokal dan nilai gizi.
Di banyak daerah di Indonesia, keripik tempe bukanlah makanan baru.
Ia telah lama hadir sebagai pendamping lauk atau camilan keluarga.
BACA JUGA:Resep Tunjang Khas Padang, Gurih Berpadu Pedas yang Bikin Nagih
BACA JUGA:Tempe Goreng Crispy : Camilan Tradisional yang Kian Populer dan Kekinian
Namun dalam beberapa tahun terakhir, popularitasnya melonjak drastis, berkat inovasi rasa, kemasan modern, serta meningkatnya tren makanan sehat berbahan nabati.
Salah satu pelaku usaha keripik tempe yang sukses adalah Rina Kartika, pemilik “Tempe Crispy Rina” yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta.
Usaha yang ia rintis sejak 2017 itu kini telah berkembang pesat dengan kapasitas produksi mencapai 1 ton per bulan dan jangkauan pemasaran hingga ke luar negeri.
“Awalnya hanya buat untuk konsumsi sendiri dan dititipkan di warung.
BACA JUGA:Mengenal Tape Goreng : Cemilan Tradisional yang Tetap Eksis di Era Modern
BACA JUGA:Sempol Ayam : Jajanan Keinginan Kian Digemari Masyarakat Indonesia