“Para guru harus mengajar dengan kasih sayang. Tanamkan kepada siswa untuk saling menghormati, menghargai, dan menyebarkan kebaikan. Kasih sayang adalah ajaran universal semua agama,” tambahnya.
Merawat Kebhinekaan, Merawat Indonesia
Lebih jauh, Bunyamin juga mengingatkan pentingnya merawat kebhinekaan Indonesia yang disebut Menag sebagai ‘lukisan Tuhan’.
“Indonesia indah karena banyak warna dan corak. Sebagai ASN Kemenag, mari kita perbanyak bicara persamaan, bukan perbedaan. Hiasi media sosial kita dengan konten positif yang menyebarkan cinta dan toleransi,” pungkasnya.
Komitmen Kemenag Sumsel Terapkan KBC
Kakanwil Kemenag Sumsel, H Syafitri Irwan, menyampaikan apresiasi kepada narasumber yang telah memberikan pembekalan berharga tentang Kurikulum Berbasis Cinta.
Ia menegaskan komitmen Kemenag Sumsel untuk mengaplikasikan kurikulum ini pada seluruh lembaga pendidikan di bawah naungan Kemenag.
“Kurikulum berbasis cinta adalah pendekatan pendidikan yang menekankan empati, kasih sayang, dan hubungan positif antara guru dengan siswa, serta siswa dengan lingkungannya. Dengan arahan Bapak Menteri Agama dan dukungan Tenaga Ahli, insya Allah Sumsel siap menerapkan secara optimal kurikulum ini,” tegas Syafitri.
Pendidikan Humanis untuk Masa Depan
Kurikulum Berbasis Cinta diyakini menjadi jawaban atas tantangan pendidikan di era modern, yang tidak hanya menuntut kecerdasan akademik, tetapi juga karakter, empati, dan toleransi.