PALPOS.ID - Siapa yang tak kenal ramen? Hidangan mi kuah khas Jepang ini kini tak hanya dikenal di negara asalnya, tapi telah menjadi favorit banyak orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Dengan cita rasa gurih, tekstur mi yang kenyal, dan kuah kaldu yang kaya, ramen berhasil menembus batas budaya dan menjadi salah satu ikon kuliner global.
Ramen sebenarnya bukan murni berasal dari Jepang. Sejarah mencatat bahwa ramen kemungkinan besar dibawa oleh imigran Tiongkok ke Jepang pada awal abad ke-20.
Kata "ramen" sendiri dipercaya berasal dari istilah Tiongkok "la mian" yang berarti mi tarik.
BACA JUGA:Tteokbokki : Cita Rasa Pedas Manis yang Mengglobal
BACA JUGA:Seafood Saus Padang : Kuliner Nusantara yang Menggoda Selera
Seiring waktu, ramen mengalami transformasi yang signifikan di Jepang dan berkembang menjadi berbagai varian dengan ciri khas regional masing-masing.
Saat ini, ramen tidak hanya dinikmati sebagai makanan cepat saji, tetapi juga telah naik kelas menjadi hidangan premium yang bisa disajikan di restoran berbintang.
Bahkan, ada restoran ramen yang telah memperoleh bintang Michelin, penghargaan tertinggi di dunia kuliner.
Salah satu daya tarik ramen adalah keberagaman jenisnya. Di Jepang, hampir setiap daerah memiliki gaya ramen sendiri yang unik. Beberapa jenis ramen yang populer di antaranya:
BACA JUGA:Gurita Saus Padang : Hidangan Eksotis yang Menggoda Selera
BACA JUGA:Mie Bangladesh : Cita Rasa Unik dari Pinggir Jalan yang Bikin Ketagihan
Shoyu Ramen: Ramen dengan kuah berbasis kecap asin. Rasanya ringan dan sedikit manis, dengan aroma khas dari kecap yang difermentasi.
Miso Ramen: Berasal dari Hokkaido, jenis ramen ini menggunakan pasta miso sebagai dasar kuahnya. Hasilnya adalah rasa gurih yang mendalam dan tekstur kuah yang lebih kental.
Shio Ramen: Shio berarti "garam" dalam bahasa Jepang. Ramen ini memiliki kuah bening yang ringan namun tetap kaya rasa.
Tonkotsu Ramen: Salah satu jenis ramen paling populer, tonkotsu dibuat dari rebusan tulang babi selama berjam-jam hingga menghasilkan kuah putih pekat yang sangat gurih.
BACA JUGA:Corn Ribs : Tren Makanan Kekinian yang Bikin Lidah Ketagihan
BACA JUGA:Nasi Cokot, Kuliner Tradisional yang Kembali Menarik Perhatian di Indonesia
Tidak hanya pada kuahnya, topping ramen juga sangat beragam, mulai dari irisan daging chashu (babi panggang), telur rebus setengah matang, daun bawang, jagung manis, hingga rumput laut nori.
Di Indonesia, adaptasi juga dilakukan agar ramen bisa dinikmati oleh masyarakat luas, termasuk varian halal dengan kaldu ayam atau sapi.
Tren ramen mulai berkembang di Indonesia sekitar satu dekade terakhir.
Awalnya, ramen dikenal hanya di kalangan pecinta makanan Jepang, tapi kini telah menjadi makanan yang umum ditemui di berbagai pusat perbelanjaan, food court, bahkan warung kaki lima.
Berbagai merek ramen terkenal dari Jepang juga telah membuka cabang di Indonesia, seperti Ichiran, Ippudo, dan Ramen Seirock-Ya.
Selain itu, banyak juga pengusaha lokal yang membuka restoran ramen dengan cita rasa khas Indonesia, seperti menambahkan sambal, rendang, atau topping bakso ke dalam ramen.
Tidak hanya itu, ramen instan juga sangat digemari.
Produk ramen instan asal Korea dan Jepang laris manis di pasaran, baik melalui toko fisik maupun online.
Bahkan, beberapa produsen lokal pun mulai memproduksi ramen instan dengan kualitas premium untuk memenuhi permintaan pasar.
Ramen bukan sekadar makanan, tapi juga menjadi bagian dari budaya pop dan gaya hidup.
Banyak acara kuliner yang khusus menampilkan ramen, dari festival makanan Jepang hingga kompetisi membuat ramen terbaik.
Di media sosial, food vlogger dan content creator sering membagikan pengalaman mereka saat mencicipi berbagai jenis ramen dari seluruh dunia.
Komunitas pecinta ramen pun mulai bermunculan, baik secara daring maupun luring. Mereka saling berbagi rekomendasi tempat makan, resep, hingga cara membuat ramen autentik di rumah. Beberapa komunitas bahkan mengadakan tur kuliner khusus untuk mencicipi ramen dari satu kota ke kota lain.
Dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap ramen, baik dari sisi kuliner maupun budaya, masa depan makanan ini terlihat sangat cerah.
Inovasi dalam dunia ramen pun terus berkembang, seperti penggunaan bahan-bahan organik, kuah vegan, atau ramen rendah kalori untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup sehat.
Para chef muda Indonesia juga mulai bereksperimen dengan ramen, menciptakan fusion ramen yang menggabungkan elemen lokal dan Jepang.
Misalnya, ramen dengan kuah soto betawi, ramen rendang, atau bahkan ramen dengan topping tempe goreng.
Ramen telah membuktikan dirinya bukan sekadar tren, melainkan sebuah fenomena kuliner global yang terus beradaptasi dan berkembang.
Dari warung kecil di sudut Tokyo hingga restoran mewah di Jakarta, semangkuk ramen selalu punya cerita yang bisa dinikmati.