BATURAJA, PALPOS.ID - Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menyebutkan bahwa Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di daerah itu didominasi gangguan pengelihatan pada anak.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan OKU, Afua Amuri, Rabu (10/9) mengatakan bahwa salah satu temuan menonjol dari hasil CKG adalah gangguan penglihatan pada anak-anak, terutama pelajar sekolah.
"Hasil CKG ada lebih dari 3.000 pelajar sekolah yang mengalami gangguan pada mata. Kelainan visus atau gangguan penglihatan ini dapat dipicu oleh berbagai faktor," katanya.
Dari sisi internal, bisa terjadi akibat kelainan anatomi bola mata maupun faktor genetika, seperti orang tua yang sejak awal sudah menggunakan kacamata.
BACA JUGA:Cakupan Vaksin BIAS di OKU Capai 78,3 Persen
BACA JUGA:Cegah Gangguan Kamtib, Rutan Baturaja Kembali Gelar Razia Rutin
Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi pola hidup, seperti kurangnya pengawasan gizi maupun penggunaan gadget dalam jangka waktu lama.
"Yang paling banyak penggunaan gadget yang menjadi faktor gangguan pengelihatan pada anak," katanya.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar para orang tua untuk membatasi dan mengawasi penggunaan gadget pada anak-anak, terutama saat berada di rumah.
"Saya mengimbau agar para orang tua mampu membatasi penggunaan gadget pada anak agar mata mereka sehat sehingga nyaman belajar di sekolah," ujarnya.
BACA JUGA:Dukung Peresmian Program Ketahanan Pangan, Rutan Baturaja Laksanakan Penanaman Pohon Kelapa
BACA JUGA:Dua Oknum Perusuh Demo di DPRD OKU Diringkus Polisi, 4 Lagi Buron
Dia menambahkan, Program CKG saat ini tidak hanya menjangkau masyarakat umum, namun juga kalangan pelajaran hingga pelosok desa di Kabupaten OKU.
Sejak diluncurkan pada Februari 2025, kata dia, program yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto tersebut sudah menjangkau lebih dari 15 ribu warga di wilayah setempat.
Adapun layanan pemeriksaan kesehatan kepada masyarakat dapat diakses oleh balita, anak-anak, hingga dewasa secara gratis di seluruh Puskesmas di Kabupaten OKU.
Pemeriksaan yang didapat balita di antaranya hormon tiroid, pemeriksaan enzim pelindung sel darah merah, dan pemeriksaan hormon adrenal sejak lahir.
BACA JUGA:Bupati OKU Apresiasi Kinerja PDAM Tirta Raja
BACA JUGA:Dua Oknum Perusuh Demo di DPRD OKU Diringkus Polisi, 4 Lagi Buron
Sementara untuk kelompok dewasa, mereka mendapat layanan skrining gula darah, tensi, skrining TBC, skrining jantung dan sejumlah penyakit lainnya.
Khusus untuk para pelajar SD hingga SMP, kata dia, dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh meliputi lingkar kepala, gigi dan mulut, THT, mata, gizi, tinggi badan, berat badan, kebugaran dan lainnya.
"Program ini bukan hanya sekadar cek kesehatan biasa. Pemeriksaan yang dilakukan lengkap," katanya. (len)