PALPOS.ID - Pebalap muda Indonesia, Veda Ega Pratama, kembali mencetak sejarah di dunia balap motor internasional.
Rider asal Gunungkidul, Yogyakarta itu menutup musim Red Bull MotoGP Rookies Cup 2025 sebagai runner-up atau posisi kedua klasemen akhir, sebuah pencapaian monumental bagi Indonesia di ajang balap dunia.
Pada seri pamungkas yang digelar di Misano World Circuit Marco Simoncelli, Minggu (14/9/2025), Veda tampil kompetitif sejak awal.
Ia finis di posisi keempat pada Race 2, namun harus rela turun ke peringkat lima setelah mendapat penalti tiga detik akibat unsafe change.
BACA JUGA:Emil Audero Curi Perhatian Bikin 9 Save, Cremonese Tahan Imbang Hellas Verona di Serie A
BACA JUGA:Barcelona Pesta Gol 6-0 Atas Valencia
Meski begitu, hasil ini masih cukup untuk memastikan total 181 poin sepanjang musim, sekaligus mengamankan gelar runner-up.
Gelar juara Rookies Cup 2025 diraih pebalap Spanyol, Brian Uriarte, dengan koleksi 236 poin.
Sementara posisi ketiga ditempati pebalap Malaysia, Hakim Danish, yang mengakhiri musim dengan 171 poin.
Bagi Veda, ini bukan sekadar angka, tetapi bukti konsistensi sepanjang musim.
BACA JUGA:Drama Penalti Mohamed Salah Antar Liverpool Menang 1-0 Atas Burnley
BACA JUGA:Manchester City Bungkam Manchester United 3-0 di Etihad, Haaland Cetak Brace
Ia mencatat tiga kemenangan penting, yakni dua kali di Mugello, Italia, serta sekali di Sachsenring, Jerman.
Selain itu, ia juga enam kali naik podium dari total 12 balapan yang dijalaninya. Prestasi ini semakin istimewa mengingat Veda sempat absen di seri Le Mans, Prancis, akibat cedera tangan.
Meski gagal mempertahankan gelar juara dunia yang sebelumnya ia raih di musim 2024, Veda tetap menunjukkan kualitas luar biasa.
Ia beradaptasi dengan cepat di setiap sirkuit legendaris Eropa dan tampil solid menghadapi persaingan ketat dengan talenta-talenta muda dari berbagai negara.
BACA JUGA:Lille – Toulouse 2-1: Comeback Dramatis, Verdonk Batal Debut di Ligue 1
BACA JUGA:Juventus Kalahkan Inter Milan 4-3, Derby d’Italia Banjir Gol
Pasca-race, Veda mengungkapkan perasaannya. “Saya merasa agak kurang beruntung di Race 1, karena terjadi kontak dengan pembalap lain sehingga saya crash.
Tapi saya tetap berusaha maksimal di Race 2 untuk memastikan posisi runner-up. Alhamdulillah hasilnya positif, saya senang bisa membawa nama Indonesia di level ini,” ujarnya.
Dengan status runner-up, Veda secara resmi mendapatkan “Golden Ticket” promosi ke ajang Moto3 World Championship 2026.
Namun, regulasi menyebutkan pebalap minimal berusia 18 tahun untuk bisa tampil di kelas Moto3.
Veda yang kini baru 17 tahun harus menunggu keputusan lebih lanjut dari tim dan penyelenggara apakah ia langsung naik kelas atau melanjutkan satu musim lagi di Rookies Cup atau JuniorGP.
Terlepas dari regulasi tersebut, pencapaian Veda jelas menjadi tonggak baru bagi motorsport Indonesia.
Ia membuktikan bahwa pebalap Tanah Air mampu bersaing di panggung internasional dengan konsistensi, determinasi, dan keberanian.
Putra dari mantan pebalap Sudarmono ini kini menjadi salah satu harapan besar Indonesia untuk menembus kejuaraan dunia Moto3, bahkan MotoGP di masa depan.
Dukungan dari pemerintah, federasi, sponsor, dan masyarakat tentu sangat penting agar Veda bisa terus berkembang di lintasan balap dunia.
Musim 2025 mungkin berakhir dengan status runner-up, tetapi bagi Veda, ini adalah awal dari perjalanan yang lebih besar.
Semua mata kini tertuju pada kiprahnya di musim mendatang, apakah ia akan langsung mengibarkan Merah Putih di Moto3 atau kembali mendominasi Rookies Cup sebagai bekal menuju jenjang yang lebih tinggi.