DPRD OKU Panggil Dinas Kesehatan Terkait Keracunan MBG

Minggu 28-09-2025,13:06 WIB
Reporter : Eco
Editor : Dahlia

BATURAJA, PALPOS.ID - Komisi III DPRD Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) segera memanggil Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan wilayah setempat untuk meminta penjelasan terkait kasus keracunan makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah itu.

"Kami menyoroti serius kasus dugaan keracunan MBG yang dialami belasan siswa SMP Negeri 9 OKU pada Selasa (23/9)," kata Anggota Komisi III, Muslimin, Minggu (28/9).

Dia mengatakan, pengawasan terhadap Program MBG patut dipertanyakan karena lalai hingga siswa diduga keracunan makanan sehingga harus menjalani perawatan intensif.

Ia juga mempertanyakan kinerja Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten OKU serta sikap Dinas Pendidikan Kabupaten OKU.

BACA JUGA:Deteksi Dini Gangguan Kesehatan, Polres OKU Gelar Pemeriksaan Berkala

BACA JUGA:Pemkab OKU Resmi Canangkan Zona Integritas

"Kedua pihak terkait ini tidak boleh berdiam diri ketika siswa jatuh sakit akibat makanan yang mereka konsumsi," tegasnya.

Sebagai langkah tegas, pihaknya akan berkoordinasi dengan Komisi I DPRD OKU untuk segera memanggil Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan OKU.

Kedua instansi tersebut diminta memberikan penjelasan sekaligus menunjukkan sejauh mana tanggung jawab mereka atas peristiwa yang menimpa para siswa.

Sebelumnya, sebanyak 12 orang siswa SMP Negeri 9 Kabupaten OKU keracunan setelah menyantap menu makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan pada Selasa (23/9).

BACA JUGA:Dinkes OKU Kirim Sampel Sisa Makanan MBG Ke Laboratorium Palembang

BACA JUGA:Rutan Baturaja Rutin Laksanakan Sapa Kasih Untuk Warga Binaan

Kepala SMPN 9 OKU, Yanti Yusipa didampingi Pengawas MBG Sekolah, Rianti di Baturaja, Selasa mengatakan, dari 12 orang siswa yang keracunan itu, sembilan orang diantaranya sudah diperbolehkan pulang ke rumah, sementara tiga orang lagi masih dirawat di Klinik Puskesmas Sukaraya.

"Dari tiga orang itu, dua diantaranya sempat diinfus karena muntah-muntah usai menyantap menu MBG," katanya.

Menurut Rianti, pada pukul 10.00 WIB sempat mendapat pesan singkat lewat WhatsApp dari pengelola MBG, yakni PT Tidar Catering yang isinya meminta pihak sekolah mengcancel pemberian MBG kepada siswa karena khawatir ada menu makanan, khususnya ayam goreng yang basi.

Kategori :