Banyak restoran Korea menyajikan Tteokbokki sebagai menu utama, bahkan beberapa waralaba internasional seperti Myeongdong Topokki atau Tteokbokki Factory telah membuka cabang di sejumlah kota besar di Indonesia.
BACA JUGA:Cireng Banyur Kuah Pedas, Camilan Tradisional yang Membakar Lidah dan Menggoda Selera
BACA JUGA:Mie Tek Tek : Kuliner Jalanan yang Tetap Eksis dan Menggoda Selera
Tidak hanya itu, pelaku UMKM dan kreator kuliner lokal juga turut meramaikan pasar dengan menciptakan Tteokbokki versi Indonesia, misalnya dengan tambahan keju mozzarella, telur, bakso, bahkan seblak.
Inovasi ini membuat Tteokbokki semakin digemari oleh kalangan muda yang suka mencoba makanan baru dan pedas.
“Awalnya saya tahu Tteokbokki dari drama Korea. Lama-lama penasaran dan coba beli di mal.
Sekarang malah jadi makanan favorit,” ujar Rina (22), mahasiswi di Jakarta yang mengaku sering memesan Tteokbokki lewat aplikasi pesan antar makanan.
Tteokbokki memiliki banyak varian tergantung pada daerah asalnya dan bahan tambahan yang digunakan. Beberapa versi populer antara lain:
Cheese Tteokbokki: Ditambahkan lelehan keju mozzarella di atasnya.
Rabokki: Perpaduan antara Tteokbokki dan ramyeon (mi instan Korea).
Seafood Tteokbokki: Dimasak bersama udang, cumi, atau kerang.
Rose Tteokbokki: Menggunakan saus krim campuran gochujang dan susu atau krim untuk rasa lebih lembut dan creamy.
Inovasi ini menunjukkan fleksibilitas Tteokbokki sebagai makanan yang bisa disesuaikan dengan selera lokal.
Beberapa gerai bahkan mulai menawarkan Tteokbokki dalam versi "non-pedas" untuk anak-anak atau mereka yang tidak tahan pedas.
Melonjaknya popularitas Tteokbokki tidak hanya membawa dampak pada dunia kuliner, tetapi juga membuka peluang bisnis yang luas.
Kini, bahan-bahan untuk membuat Tteokbokki bisa dengan mudah ditemukan di supermarket besar maupun toko online.