Noprian, Ketua Kelompok Tunas Muda, menceritakan perjalanan transformasi ini.
BACA JUGA:Wagub Sumsel Cik Ujang Dukung Lomba Bidar Jadi Simbol Persatuan di HUT ke-80 TNI
BACA JUGA:Ketua PKK Sumsel Feby Deru Tinjau dan Bantu Korban Kebakaran 11 Rumah di Seberang Ulu I
“Awalnya kami tidak pernah membayangkan bambu yang tumbuh liar di sekitar desa bisa menjadi sumber penghasilan utama.
Melalui pendampingan intensif dari Pertamina, kami belajar teknik pengolahan yang tepat dan manajemen usaha yang baik.
Kini kami tidak hanya memiliki pekerjaan tetap, tetapi juga kebanggaan karena desa kami memiliki identitas kuat sebagai penghasil produk ramah lingkungan,” ungkapnya.
Salah satu anggota Kelompok Tunas Muda, Niski, turut membagikan pengalamannya.
“Sebelum bergabung, saya kesulitan mencari pekerjaan yang stabil.
Program ini tidak hanya memberikan penghasilan, tetapi juga keterampilan baru yang sangat berharga.
Kami belajar bahwa sumber daya di sekitar kita sebenarnya memiliki potensi besar jika dikelola dengan baik,” katanya.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Rusminto Wahyudi, menegaskan komitmen perusahaan dalam pemberdayaan masyarakat.
“Kami percaya setiap desa memiliki local hero yang mampu memimpin perubahan.
Pertamina hadir tidak hanya sebagai pemberi bantuan, tetapi sebagai mitra yang mendampingi pertumbuhan potensi lokal menjadi inovasi berkelanjutan yang berdampak nyata bagi masyarakat.
Program ini membuktikan bahwa dengan pendekatan yang tepat, sumber daya sederhana dapat menjadi penggerak ekonomi yang kuat,” ujarnya.
Dukungan Pertamina mencakup aspek komprehensif, mulai dari penyediaan peralatan modern, pelatihan teknis produksi berkelanjutan, pendampingan manajemen usaha, fasilitasi akses pasar dan distribusi, hingga monitoring dan evaluasi berkala.
Pendekatan ini memastikan keberlanjutan program sekaligus kemandirian masyarakat dalam jangka panjang.