PALPOS.ID - Di tengah maraknya tren makanan kekinian dan makanan cepat saji, hidangan tradisional Indonesia perlahan kembali mendapatkan tempat di hati masyarakat.
Salah satunya adalah tumis jantung pisang, sajian khas yang sederhana namun menyimpan kekayaan rasa dan manfaat kesehatan yang luar biasa.
Jantung pisang, yang merupakan bunga dari tanaman pisang, selama ini kerap dianggap sebagai limbah atau bahan makanan kelas dua.
Namun belakangan, masyarakat mulai menyadari potensi besar dari bahan ini, baik dari segi rasa maupun kandungan gizinya.
BACA JUGA:Nikmat dan Sehat, Tumis Daun Pepaya Jadi Hidangan Favorit di Meja Makan
BACA JUGA:Tumis Jagung Muda Campur Bakso, Hidangan Praktis dan Lezat yang Menggugah Selera
Tumis jantung pisang kini tak hanya hadir di meja makan rumah-rumah pedesaan, tapi juga mulai dilirik restoran-restoran yang mengusung konsep masakan tradisional modern.
Dosen Gizi dari Universitas Indonesia, Dr. Sari Indrawati, M.Gizi, menjelaskan bahwa jantung pisang kaya akan serat, protein nabati, antioksidan, dan senyawa fitokimia yang sangat baik bagi kesehatan tubuh.
“Jantung pisang sangat baik untuk penderita kolesterol tinggi dan diabetes karena rendah lemak dan kaya serat. Serat ini membantu memperlancar pencernaan dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL),” jelasnya saat diwawancara di Jakarta, Senin (6/10).
Selain itu, jantung pisang juga diketahui memiliki kandungan tanin dan flavonoid yang bermanfaat sebagai antiinflamasi dan antikanker.
BACA JUGA:Tumis Jamur Tiram, Hidangan Sederhana yang Makin Diminati Masyarakat Urban
BACA JUGA:Lezat dan Bergizi, Tumis Taoge Saus Tiram Jadi Primadona Menu Rumahan
Tak heran jika kini bahan makanan ini banyak dicari, bahkan menjadi komoditas olahan di beberapa daerah.
Di beberapa daerah seperti Jawa Tengah, Yogyakarta, Sumatra Barat, hingga Bali, tumis jantung pisang telah lama menjadi menu harian masyarakat.
Umumnya, jantung pisang diiris tipis dan ditumis bersama bumbu dasar seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan sedikit santan untuk menambah rasa gurih.