MUARA ENIM, PALPOS.ID - Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI bersama mitra kerjanya, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), terus memperkuat langkah nyata dalam upaya menekan angka stunting dan mewujudkan keluarga berkualitas melalui program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana).
Salah satu wujud komitmen tersebut terlihat dalam kegiatan sosialisasi yang digelar di Desa Segamit, Kecamatan Semendo Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, pada Jumat, 10 Oktober 2025.
Kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri langsung oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani SE MM, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Muara Enim Dr H Rinaldo SSTP MSi, widyaiswara dari BKKBN Provinsi Sumsel Pratama Putri SIP MSi, Camat Semendo Darat Ulu Dani Rapiko SSTP, Kepala Desa Segamit beserta perangkatnya, tokoh masyarakat, serta ratusan warga Kecamatan Semendo Darat Ulu.
Dalam sambutannya, Irma Suryani SE MM menegaskan bahwa stunting merupakan permasalahan serius yang perlu mendapat perhatian bersama.
BACA JUGA:Tanam Jagung Serentak di Lahan 12,5 Hektare
BACA JUGA:Polres Muara Enim Ungkap 5 Kasus Menonjol
Ia menjelaskan bahwa stunting bukan sekadar anak berpostur pendek, tetapi merupakan kondisi gagal tumbuh kembang secara fisik dan mental akibat kekurangan gizi kronis dalam jangka panjang.
“Stunting itu bukan hanya soal tinggi badan anak yang pendek atau cebol, tetapi juga gagal tumbuh secara menta.
Anak yang stunting akan sulit berkembang optimal, baik secara fisik maupun kecerdasan,” tegas politisi Partai NasDem tersebut.
Menurutnya, penyebab utama stunting bisa bermula sejak masa kehamilan. Kurangnya asupan gizi yang baik bagi ibu hamil, pola makan yang tidak seimbang, serta pola asuh yang kurang tepat menjadi faktor dominan yang menyebabkan anak mengalami stunting.
BACA JUGA:Permudah Izin Berusaha Wujudkan UMKM Naik Kelas
BACA JUGA:Edison Tagih Kurang Bayar DBH Rp1,5 T ke Pusat
“Saat istri dalam masa kehamilan, sangat penting memperhatikan asupan gizi. Jangan asal kenyang, tapi harus bergizi. Makan telur, sayur, buah, ikan, dan sumber protein lainnya agar janin tumbuh sehat,” ujarnya.
Selain itu, Irma juga menekankan pentingnya peran keluarga dalam memberikan perhatian terhadap tumbuh kembang anak setelah lahir.
Anak harus mendapatkan makanan bergizi seimbang, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan yang merupakan periode emas dalam pertumbuhan.
“Gizi yang cukup pada saat pertumbuhan anak sangat penting. Jika anak kekurangan gizi pada usia dini, dampaknya bisa permanen. Karena itu, peran orang tua dalam memastikan asupan gizi sangat menentukan,” tambahnya.
BACA JUGA:Patroli Malam Cegah Potensi Balap Liar
BACA JUGA:Minta RMKE Tingkatkan kontribusi Dana Peran
Program Bangga Kencana yang digagas oleh BKKBN bukan hanya sekadar kampanye tentang keluarga berencana, melainkan juga menyangkut pembangunan kualitas manusia Indonesia sejak dari keluarga.
Dalam sesi tanya jawab, Irma Suryani juga memberikan penjelasan mendalam mengenai pentingnya mengikuti program Keluarga Berencana (KB).
Menurutnya, program KB sering kali disalahpahami seolah-olah bertujuan untuk membatasi jumlah anak. Padahal, tujuan sebenarnya adalah mengatur jarak kehamilan agar ibu dan anak bisa tumbuh dengan sehat.
“Program KB itu bukan melarang orang punya anak banyak, tapi mengatur jarak kelahiran agar ibu tidak kekurangan gizi dan anak bisa tumbuh dengan optimal.
Kalau jarak kehamilan terlalu dekat, anak pertama belum tumbuh sempurna, ibu hamil lagi. Akibatnya, keduanya bisa kekurangan gizi,” jelas Irma.
Kepala DP2KB Kabupaten Muara Enim, Dr H Rinaldo SSTP MSi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa melalui Bangga Kencana, pemerintah berupaya mendorong setiap keluarga agar lebih sadar akan pentingnya perencanaan kehidupan, mulai dari jumlah anak, jarak kelahiran, hingga pemenuhan gizi dan pendidikan.
“Keluarga adalah kunci utama pembangunan bangsa. Kalau keluarga sehat, cerdas, dan berkualitas, maka negara pun akan kuat.
Program Bangga Kencana ini menjadi upaya komprehensif untuk membentuk keluarga yang tangguh dan berdaya,” ujar Rinaldo.
Ia juga mengapresiasi dukungan Komisi IX DPR RI, khususnya Irma Suryani, yang terus turun langsung ke lapangan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat di daerah-daerah terpencil.
“Keterlibatan langsung anggota DPR RI seperti Ibu Irma Suryani sangat berarti bagi masyarakat.
Ini suatu kebanggan tersendiri bagi kami Desa Segamit sebagai Lokasi kegiatan Bangga kencana ini, Sosialisasi seperti ini bisa membuka wawasan masyarakat tentang pentingnya keluarga berencana dan pencegahan stunting,” tambahnya.
Sementara itu, Camat Semendo Darat Ulu, Dani Rapiko SSTP, menyampaikan bahwa program pemerintah seperti Bangga Kencana tidak akan berhasil tanpa dukungan masyarakat.
Menurutnya, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perencanaan keluarga dan gizi anak harus terus ditingkatkan melalui kegiatan sosialisasi yang melibatkan berbagai pihak.
“Kami di tingkat kecamatan terus mendukung program ini. Kolaborasi antara pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan lembaga seperti BKKBN akan sangat menentukan keberhasilan program pengendalian penduduk dan pencegahan stunting,” ungkap Dani.
Widyaiswara dari BKKBN Provinsi Sumatera Selatan, Pratama Putri SIP MSi, menambahkan bahwa upaya pencegahan stunting tidak hanya difokuskan pada ibu hamil, tetapi juga harus dimulai sejak usia remaja.
“Remaja putri perlu dibekali pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan pentingnya asupan gizi. Karena ketika nanti mereka menjadi ibu, mereka sudah siap secara fisik dan mental,” katanya.
Ia juga menekankan bahwa edukasi tentang gizi, pola hidup bersih, dan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan harus menjadi bagian dari pendidikan keluarga.
“Kita ingin generasi muda kita tumbuh sehat, cerdas, dan produktif. Maka sejak dini, mereka harus tahu bagaimana menjaga pola makan dan kebersihan,” pungkasnya. (abu/ril)