BACA JUGA:Akhir Haru Perjalanan Timnas Indonesia Menuju Piala Dunia 2026
BACA JUGA:Kontroversi Wasit Asal China Ma Ning: 3 Keputusan Rugikan Timnas Indonesia
“Saya start terlalu lambat dan tidak bisa fight back. Persiapan sebenarnya sudah baik, tapi saya tidak bisa keluarkan kemampuan terbaik. Setelah ini fokus pemulihan dulu,” ujar Alwi.
Di sektor tunggal putri lainnya, Gregoria Mariska Tunjung harus mengakui keunggulan Kirsty Gilmour (Skotlandia) 7-21, 14-21.
Gregoria mengakui lawannya bermain lebih cepat dan efektif membaca pola permainannya.
“Kirsty tampil sangat siap. Saya banyak melakukan kesalahan sendiri dan bermain monoton.
Tidak ada trauma dari vertigo kemarin, tapi performa saya memang kurang baik,” ungkap Gregoria.
Meski gagal melangkah jauh, Gregoria bersyukur bisa kembali berkompetisi setelah terakhir tampil di Kejuaraan Dunia di Paris. Ia bertekad menjaga kondisi fisiknya agar bisa tampil lebih baik di turnamen berikutnya.
Kabar baik datang dari sektor ganda putra. Pasangan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani berhasil melangkah ke babak 16 besar usai menundukkan wakil China, Huang Di/Liu Yang, dengan skor 21-16, 21-15.
Selain itu, duet Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri juga melangkah ke babak kedua setelah menang meyakinkan atas Kenya Mitsuhashi/Hiroki Okamura (Jepang) 21-17, 21-13.
Dengan hasil ini, sektor ganda putra masih menjadi tumpuan harapan Indonesia di Denmark Open 2025.
Sementara Putri KW menjadi satu-satunya wakil tersisa di tunggal putri setelah Gregoria tersingkir.