"Pemerintah Pusat dan Provinsi harus melihat urgensi ini. Pemekaran bukan sekadar memecah administratif, tapi juga membuka akses yang selama ini terhambat karena letak geografis," ujar akademisi Universitas Mulawarman, Dr. Ali Mardani, dalam diskusi publik di Samarinda.
Aspirasi Masyarakat Terorganisir: Komite Pembentukan Kabupaten Paser Tengah Dibentuk
Aspirasi masyarakat kini telah mulai terorganisir. Sejumlah tokoh masyarakat, mantan birokrat, akademisi, dan pemuda dari lima kecamatan tersebut telah membentuk Komite Pembentukan Kabupaten Paser Tengah (KPKPT).
Komite ini bertugas menghimpun data, menyusun dokumen akademik, dan membangun komunikasi politik dengan DPRD Kabupaten Paser, DPRD Provinsi Kalimantan Timur, serta Pemerintah Pusat.
Ketua KPKPT, Suparman, menyampaikan bahwa seluruh syarat administratif dan teknis sedang dalam tahap finalisasi.
"Kami optimis bahwa dalam satu hingga dua tahun ke depan, Paser Tengah bisa masuk dalam daftar prioritas usulan daerah otonomi baru yang disetujui pemerintah pusat," jelasnya.
Dukungan dari Pemerintah Kabupaten Paser dan Provinsi Kaltim
Sinyal positif juga datang dari Pemerintah Kabupaten Paser. Bupati Paser, dr. Fahmi Fadli, menyampaikan bahwa pihaknya tidak menutup mata terhadap aspirasi pemekaran wilayah.
"Kami mendukung penuh apabila pemekaran ini akan membawa manfaat nyata bagi masyarakat. Tentu semua harus melalui proses yang matang, dengan kajian akademik dan sosial yang komprehensif," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik.
Dalam beberapa kesempatan, ia menyatakan bahwa pemekaran wilayah dapat menjadi langkah strategis untuk mempercepat pembangunan daerah, terutama di wilayah-wilayah yang selama ini belum tersentuh secara maksimal.
Potensi Ekonomi dan Peluang Investasi
Sebagai daerah agribisnis, Paser Tengah memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan.
Ketersediaan lahan luas dan sumber daya alam yang relatif masih murni menjadi daya tarik tersendiri bagi investor.
Selain itu, letaknya yang berada di tengah antara Balikpapan dan Tanjung selaku pusat ekonomi Kalimantan, membuka peluang logistik dan perdagangan antardaerah.
"Jika infrastruktur diperbaiki dan regulasi dipermudah, saya yakin Paser Tengah bisa menjadi sentra pangan baru di Kalimantan Timur," kata Asisten Ekonomi Setda Provinsi Kaltim, Yusran Wibisono.
Beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan hasil pertanian juga telah menyatakan minatnya untuk memperluas investasinya jika pemekaran ini terealisasi.
Hal ini akan membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat lokal.
Tantangan Pemekaran: Regulasi Moratorium dan Kesiapan Daerah
Meski aspirasi semakin menguat, tantangan besar masih menghadang, terutama terkait moratorium pemekaran daerah yang hingga kini masih diberlakukan oleh Pemerintah Pusat.