Menurut data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), permintaan terhadap ikan tongkol di pasar domestik terus meningkat sekitar 12% setiap tahun.
Tren ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin menghargai olahan ikan lokal, termasuk produk sambal tongkol yang kini bisa dikirim ke berbagai daerah dengan teknologi pengemasan modern.
Di tengah gempuran makanan cepat saji dan hidangan impor, ikan tongkol sambal tetap bertahan sebagai simbol kehangatan dapur Indonesia.
Rasanya yang kuat dan akrab di lidah menjadi pengingat bahwa kuliner terbaik sering kali justru lahir dari kesederhanaan.
“Bagi saya, tongkol sambal itu rasa rumah. Pedasnya mengingatkan saya pada masakan ibu di kampung,” kata Rizky Ramadhan (28), karyawan swasta yang rutin membeli menu ini untuk bekal makan siang.
Dari dapur tradisional hingga restoran modern, dari meja makan rumah hingga media sosial, ikan tongkol sambal membuktikan bahwa kuliner Nusantara memiliki kekuatan rasa dan cerita yang tak lekang oleh waktu.