Sekitar 1,05 juta jiwa atau hampir 20 persen dari total penduduk Kabupaten Bogor yang saat ini menyentuh angka 5,39 juta jiwa berada di kawasan timur ini.
Kepadatan penduduk yang tinggi di wilayah-wilayah seperti Cileungsi, Gunungputri, dan Jonggol menjadi tantangan tersendiri dalam pelayanan publik.
Pemekaran dianggap sebagai solusi untuk pemerataan pembangunan serta peningkatan efektivitas pelayanan kepada masyarakat.
Jonggol, Calon Ibukota Kabupaten Bogor Timur
Jonggol diproyeksikan menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Bogor Timur.
Wilayah ini memiliki luas 158 kilometer persegi atau hampir 20 persen dari total wilayah calon kabupaten.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Menyingkap Sejarah dan Masa Depan Struktur Administratif Indonesia
Sebuah lahan seluas 15 hektare di Desa Singasari, Jonggol, bahkan sudah dipersiapkan sebagai lokasi pembangunan kompleks perkantoran pemerintah daerah yang baru.
Yang menarik, Jonggol bukan wilayah asing dalam sejarah perencanaan tata negara Indonesia.
Pada era Orde Baru, wilayah ini sempat diwacanakan menjadi calon ibukota negara menggantikan Jakarta.
Sayangnya, rencana ambisius itu gagal direalisasikan akibat lengsernya Presiden Soeharto.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kalimantan Timur: Wacana Pembentukan Kota Samarendah Respon Realitas Demografis
Kini, meskipun turun kasta menjadi calon pusat administrasi kabupaten, Jonggol tetap diyakini mampu menjalankan peran vital sebagai pusat pemerintahan baru.