Dengan begitu, semangat riset tidak hanya berkembang di ruang akademik, tetapi juga menular hingga ke ruang-ruang pembelajaran di sekolah,” ujarnya.
Ia menambahkan, konferensi ini juga menjadi langkah konkret UPGRIP dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya pada tujuan keempat, yakni pendidikan berkualitas.
Melalui inovasi dan kolaborasi lintas negara, diharapkan dunia pendidikan semakin mampu memberikan solusi atas berbagai tantangan global, mulai dari krisis pembelajaran, kesenjangan digital, hingga kualitas sumber daya manusia.
Dukungan dan Apresiasi
Dukungan penuh terhadap kegiatan ini datang dari berbagai pihak, termasuk Badan Pembina Harian (BPH) PGRI.
Salah satu perwakilannya, Dr. Reva, M.Pd., menyampaikan apresiasi yang tinggi atas keberhasilan UPGRIP menggelar konferensi bertaraf internasional secara konsisten.
“Kami bangga karena UPGRIP mampu bersaing secara global tanpa meninggalkan jati diri sebagai bagian dari PGRI.
Ini menunjukkan bahwa nilai-nilai perjuangan dan semangat pengabdian guru tetap menjadi roh dalam setiap inovasi yang dilakukan,” ujarnya.
Ia juga berharap, kegiatan seperti INCOEPP terus dilaksanakan setiap tahun agar dapat menjadi forum intelektual berkelanjutan yang mempertemukan pemikir, peneliti, dan praktisi pendidikan dari berbagai belahan dunia.
Perspektif Internasional
Sementara itu, Asst. Prof. Kasemrat Wiwitkunkasem, Ph.D. dari Shinawatra University, Thailand, yang menjadi salah satu narasumber utama, menyebut bahwa konferensi seperti INCOEPP adalah bentuk nyata dari semangat kolaborasi lintas negara.
“Pendidikan kini tanpa batas. Forum seperti ini penting untuk memperkuat jaringan penelitian dan inovasi di Asia.
Melalui kolaborasi, kita bisa saling belajar dan memperkaya pendekatan pendidikan yang relevan bagi masa depan,” katanya.
Hal senada disampaikan Prof. Madya Dr. Muhammad Fazli Taib bin Saearani dari Sultan Idris Education University, Malaysia.
Ia menekankan pentingnya kerja sama antaruniversitas di kawasan Asia Tenggara dalam membangun ekosistem pendidikan berkelanjutan.
“Inovasi dan kolaborasi adalah kunci agar pendidikan di kawasan ini tetap relevan bagi generasi mendatang. Kami melihat UPGRIP memiliki visi yang sangat kuat untuk menuju arah itu,” ujarnya.