“Pasar ekspor juga mulai dilirik,” kata Direktur Hortikultura Kementerian Pertanian, Bambang Setiawan. “Kangkung segar Indonesia sudah diminati oleh beberapa negara tetangga seperti Singapura dan Brunei.
Jika dikemas dan dipasarkan dengan baik, tumis kangkung bisa menjadi ikon kuliner ekspor kita.”
Lebih dari sekadar menu sayur, tumis kangkung memiliki makna sosial yang kuat. Di banyak keluarga Indonesia, hidangan ini menjadi simbol kebersamaan.
Sering kali, tumis kangkung disajikan bersama nasi hangat, sambal terasi, dan ikan goreng — kombinasi sederhana namun mengundang selera.
“Setiap kali makan tumis kangkung, saya selalu teringat rumah,” tutur Andi Saputra, seorang pekerja di Jakarta yang berasal dari Makassar.
“Di kampung, ibu sering masak tumis kangkung setiap sore. Aromanya saja sudah bikin rindu.”
Hidangan ini membuktikan bahwa kelezatan tidak selalu datang dari bahan mahal atau proses rumit.
Dalam kesederhanaannya, tumis kangkung menghadirkan cita rasa yang akrab, sehat, dan menyatukan banyak kenangan di meja makan.